Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Bubarkan Dialog Agama, Setara Institute Kecam FPI

image-gnews
FPI/Amston Probel
FPI/Amston Probel
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Setara Institute mengecam keras upaya pembubaran acara Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan sekelompok orang yang mengaku dari kelompok Front Pembela Islam, pada Kamis (6/1) di Bandung, Jawa Barat. Tindakan itu dinilai mengancam kebebasan masyarakat sipil yang telah dijamin kosntitusi.

"Kami mengecam keras tindakan segelintir orang yang mengaku FPI Bandung yang mencoba menghentikan kegiatan FGD yang dilakukan Setara Institute," kata Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi dalam siaran persnya yang diterima Tempo, Kamis (6/1). Menurut Hendardi, tindakan yang dilakukan FPI itu telah mengancam kebebasan masyarakat sipil yang telah dijamin konstitusi dan undang-undang. "Kebebasan berbicara dan berkumpul adalah hak setiap warga negara," kata Hendardi.

Hendardi menjelaskan peristiwa upaya pembubaran itu berlangsung pada Kamis di Hotel The Amaroossa Jalan Aceh nomor 71, Bandung, Jawa Barat. FGD itu dilaksanakan oleh Setara dengan mengambil tema 'Menghapus Diskriminasi, Membangun Perlindungan Holistik Jaminan Beragama/Berkeyakinan di Jawa barat'. "Sekelompok orang itu berdalih bahwa Setara Institute telah membuat laporan-laporan yang mendiskreditkan Islam."

Padahal, lanjut Hendardi, kegiatan tersebut adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung di beberapa daerah untuk membangun komunikasi konstruktif. Dialog itu melibatkan komunitas korban kekerasan beragama dan para pengambil kebijakan untuk mengindentifikasi masalah dan memperoleh langkah-langkah solutif yang memperkuat jaminan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Peristiwa di Bandung pada Kamis siang tadi, kata Hendardi, adalah peristiwa pertama yang dilakukan segelintir orang terhadap upaya-upaya dialogis yang dilakukan Setara Institute.

Selain mengecam keras FPI Bandung, Setara Institute juga mengkritik Kepolisian Jawa Barat yang dinilai tunduk dan takut pada kelompok garis keras keagamaan tersebut. Seharusnya, kata Hendardi, Kepolisian berada di depan sebagai guardian of civil liberties (penjaga kebebasan sipil). "Membiarkan kelompok tersebut berulang kali mengganggu kebebasan sipil bukan hanya akan menimbulkan gangguan keamanan, tapi potensi instabilitas sosial," kata Hendardi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski mengapresiasi respons Kapolda Jawa Barat Irjenpol Suparni Parto yang akhirnya menjamin kegiatan FGD tetap berlangsung, Setara menyatakan hal tersebut tidaklah cukup. Setara mendesak Kepolisian Jawa barat di kemudian hari mampu bersikap tegas dan profesional untuk menjaga kebebasan beragama dan berkeyakinan tetap terjamin di Jawa Barat.

Penyesalan juga dialamatkan pada sikap aparat Pemerintah daerah Jawa Barat yang dinilai menghindar dan tidak menghadiri FGD. "Padahal dialog untuk mencari jalan keluar secara bersama seharusnya mendapat dukungan sepenuhnya aparat pemerintah dan organisasi keagamaan," kata Hendardi.

AMIRULLAH

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bertemu KWI, Muhaimin Iskandar: Jalin Kebersamaan dalam Dialog Antaragama

29 November 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Bertemu KWI, Muhaimin Iskandar: Jalin Kebersamaan dalam Dialog Antaragama

Muhaimin Iskandar melakukan pertemuan dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Cikini, Jakarta Pusat.


Wapres Ma'ruf Amin Imbau Isi Khotbah Tak Berisi Narasi Permusuhan

17 November 2019

Wakil Presiden Maruf Amin (tengah) bersama Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar (kiri) mengikuti jalan santai Antar Iman  di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad, 17 November 2019. Kegiatan jalan santai yang diikuti warga lintas agama dan keyakinan itu bertujuan untuk menumbuhkan toleransi dan merawat kebhinekaan. ANTARA
Wapres Ma'ruf Amin Imbau Isi Khotbah Tak Berisi Narasi Permusuhan

Ma'ruf Amin mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan narasi-narasi kerukunan, bukan narasi-narasi konflik.


Indonesia dan Malaysia Bangun Dialog Antaragama Islam - Konghucu

4 Juni 2018

Utusan Khusus Pemerintah Indonesia, Din Syamsuddin (tengah) memberi sambutan forum dialog Islam-Konghucu di Jakarta, 4 Juni 2018.
Indonesia dan Malaysia Bangun Dialog Antaragama Islam - Konghucu

Utusan khusus Presiden Indonesia untuk dialog antaragama dan antarnegara, Din Syamsuddin, mengadakan dialog Islam dan Konghucu dengan Malaysia.


Menag Apresiasi 6 Poin Rumusan Etika Kerukunan Umat Beragama

11 Februari 2018

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (tengah) bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan), mengikuti Apel Hari Santri Nasional 2017 di Tugu Proklamasi, Jakarta, 22 Oktober 2017. Hari Santri Nasional tahun ini mengambil tema Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI. ANTARA
Menag Apresiasi 6 Poin Rumusan Etika Kerukunan Umat Beragama

Enam poin rumusan etika kerukunan umat beragama itu diserahkan ke Presiden Joko Widodo.


Kenapa Jokowi Undang Berbagai Pemuka Agama Akhir-akhir Ini?

8 Agustus 2017

Presiden Jokowi (tengah) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan), tokoh ulama Banten Abuya Muhtadi bin Abuya Dimyati (kedua kanan), pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar Maimoen Zubair (kiri), Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin (kedua kiri) menghadiri Dzikir Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 1 Agustus 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
Kenapa Jokowi Undang Berbagai Pemuka Agama Akhir-akhir Ini?

Sepekan terakhir, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap memanggil pemuka agama ke Istana Kepresidenan, ada pesan apakah dari berbagai pertemuan itu?


Maruf Amin Tagih Janji Jokowi Soal Pelaksanan Dialog Nasional

12 Mei 2017

Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, Rais Aam NU yang juga Ketua MUI Maruf Amin di kantor pusat PBNU, Jakarta, 7 November 2016. ANTARA FOTO
Maruf Amin Tagih Janji Jokowi Soal Pelaksanan Dialog Nasional

Ketua MUI Pusat KH Maruf Amin, menagih janji Presiden Jokowi mengenai rencana melakukan dialog nasional untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa.


Zakir Naik: Hanya Warga Bekasi Tak Bertanya Soal Al Maidah 51

11 April 2017

Penceramah asal India, Zakir Naik,menyampaikan orasi ilmiahnya di hadapan ribuan para peserta di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatanm, 10 April 2017. Dalam ceramah umumnya, Dr Zakir Naik menyebut, puasa, zakat, dan berhaji ke Makkah tak hanya diajarkan oleh Islam, tapi juga diajarkan dalam ajaran Kristen. TEMPO/Iqbal Lubis
Zakir Naik: Hanya Warga Bekasi Tak Bertanya Soal Al Maidah 51

Di Makassar, seorang jamaah Hafid kembali bertanya kepada Zakir Naik soal pemimpin suatu daerah yang bukan muslim seperti di Al Maidah 51.


Di Makassar, Zakir Naik: Kenapa Angka Kriminalitas di Arab Rendah

10 April 2017

Cendekiawan muslim, Zakir Naik, memberikan pemaparan saat kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, 3 April 2017. Selama mengunjungi Indonesia Zakir Naik melakukan dakwah di sejumlah daerah antara lain di Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, dan Makasar. ANTARA FOTO
Di Makassar, Zakir Naik: Kenapa Angka Kriminalitas di Arab Rendah

Di sela ceramah di Makassar, Zakir Naik mengungkapkan penyebab angka kriminalitas di Arab Saudi rendah.


Wali Kota Bekasi Bantah ke Vatikan Hadiah dari Izin Santa Clara

9 April 2017

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi usai melakukan pertemuan di Balaikota, Jakarta, 25 November 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN\
Wali Kota Bekasi Bantah ke Vatikan Hadiah dari Izin Santa Clara

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi diundang ke Vatikan pada 24 Mei 2017 mendatang. Rahmat membantah undangan itu hadiah dari pemberian izin Santa Clara.


Zakir Naik Tampil di Bekasi, Ini Reaksi Positif Sekretaris Daerah

8 April 2017

Cendekiawan muslim, Zakir Naik, memberikan pemaparan saat kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, 3 April 2017. Selama mengunjungi Indonesia Zakir Naik melakukan dakwah di sejumlah daerah antara lain di Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, dan Makasar. ANTARA FOTO
Zakir Naik Tampil di Bekasi, Ini Reaksi Positif Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan izin kepada panitia ceramah Zakir Naik adalah bukti konsistensi menjaga toleransi agama.