Tahun lalu, realisasi pasokan gas industri mencapai 584 MMscfd. Jika pasokan gas yang diberikan tahun ini jumlahnya sama dengan 2010, maka akan berdampak negatif pada industri. "Jika kebutuhan gas tidak cukup, tidak ada penambahan kapasitas, apalagi ekspansi," kata Ketua Bidang Tekstil, Ernovian G Ismy.
Akibatnya beberapa pengusaha beralih menjadi importir. "Saat ini, beberapa pengusaha baja, sudah menjadi importir walaupun belum terang-terangan," kata Direktur Eksekutif Indonesia Iron Steel Association (IISA), Edward Pinem. "Selain itu, sejumlah industri yang memproduksi paku dan kawat, kapasitasnya tinggal 30 persen."
Bagi industri keramik, pengurangan kontrak gas tahun ini tidak terlalu besar. Tahun lalu produksi keramik mencapai 243 meter persegi. "Tapi, kalau kebutuhan gas bisa ditambah 30 persen, maka industri keramik bisa meningkatkan produksi hingga 273 meter persegi," kata Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), Achmad Widjaja.
EKA UTAMI APRILIA