TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa kubu Yenny Wahid menganggap keberadaan PKB Islah versi Lily Wahid tak punya legal standing yang jelas. Ini disebabkan Lily Wahid dinilai masih berada di satu barisan dengan PKB kubu Muhaimin.
"Itu islah antara Muhaimin dan Lily barangkali," kata juru bicara PKB Yenny, Imron Hamid, saat dihubungi Tempo, Rabu 12 Januari 2011.
Dalam pandangan PKB kubu Yenny, saat ini PKB hanya terbelah antara kubu Yenny dan Muhaimin. Dasar pijakan PKB Yenny adalah Muktamar Semarang, adapun Muhaimin berpijak pada Muktamar Ancol. Nah, Lily Wahid, kata Imron, berada dalam barisan Muktamar Ancol yang melengserkan Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.
Karena itu, lanjut Imron, posisi Lily sebenarnya berada dalam barisan Muktamar Ancol yang melahirkan PKB Muhaimin. Jika kini Lily mengusung islah, PKB Yenny menganggap itu islah antara Lily dan Muhaimin.
"Kami tidak ada urusan dengan PKB Lily. Karena itu kami malas menanggapi Lily, karena legal standingnya tidak jelas," ujar Imron.
Imron bahkan khawatir penggunaan kata islah yang digunakan Lily hanya akan mereduksi makna islah untuk menggambarkan PKB versi Muktamar Ancol. Namun apapun yang terjadi dengan Lily, bagi PKB Yenny, itu menjadi urusan antara PKB Muhaimin dengan Lily Wahid.
Terkait islah, PKB Yenny hanya mengakui keberadaan PKB Muhaimin. Upaya islah dengan kubu Muhaimin inilah yang terus diupayakan PKB Yenny. "Kami menginginkan terjadinya islah kualitatif, yaitu yang tetap menjadikan Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro," kata Imron.
PKB Yenny menolak keras pemaknaan islah hanya sebatas pada islah kuantitatif. Islah kuantitatif, kata Imron, adalah islah yang dilakukan sebatas bagi-bagi jabatan. "Kami tunggu Muhaimin untuk merespons islah itu," ujarnya.
AMIRULLAH