TEMPO Interaktif, Bandung - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin memperluas kawasan industri. Tujuannya agar pusat perekonomian tak hanya berpusat di Jakarta. Pusat pemerintahan pun kemungkinan akan bergeser.
Rektor Institut Teknologi Bandung Akhmaloka mengatakan, dua rencana tersebut disampaikan Presiden saat pertemuan kemarin dengan rektorat ITB di Jakarta. Keinginan Presiden itu untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2015 atau 2020.
Tentang Ibukota Jakarta, SBY menurut Akhmaloka, ingin memperluas sentra industri Jakarta ke Banten, Bogor, dan Purwakarta. "Menurut SBY, mungkin akan baik kalau Jakarta diperbesar," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu (12/1). Upaya itu ingin mencontoh Tokyo sebagai ibukota Jepang.
Jakarta tetap akan menjadi pusat ekonomi negara. "Kalau dipindah jangan-jangan (perekonomian) bisa kolaps," ujar Akhmaloka.
Mulai 2011, pemerintah lewat beberapa kementerian menyusun rencana pengembangan kawasan industri dan perdagangan tersebut. Kementerian Pekerjaan Umum misalnya ujar dia, menyiapkan perencanaan infrastruktur.
Adapun ITB diminta SBY untuk menyiapkan para insinyur dan pakar. "Kami siap membantu pekerjaan besar ini. Kajian tentang Ibukota, ITB juga punya," ujarnya.
Setelah persiapan setahun, pada 2012 realisasi proyek bakal dimulai. Targetnya pada 2015, kawasan industri baru itu sudah berjalan.
Sedangkan soal rencana pemindahan pusat pemerintahan, kata Akhmaloka, ada wacana ingin seperti Malaysia. Pusat birokrasi akan digeser dari Jakarta, namun belum dibicarakan lokasinya, begitu pula pemindahan gedung-gedung kementerian atau DPR.
ANWAR SISWADI