Beberapa selebaran yang bernada menjatuhkan di antaranya dialamatkan kepada calon ketua Nusron Wahid. Nusron. Anggota Fraksi Golkar ini diisukan mendapatkan gelontoran Rp 100 miliar dari seorang pengusaha.
Pesan singkat yang beredar di kalangan peserta konggres itu berbunyi : "Sahabat ansor, kami sangat prihatin dengan adanya intervensi pihak luar terhadap konggres. Yang kami tahu, seorang pengusaha berinisial ARB telah menggelontorkan dana Rp 100 miliar untuk menggegolkan NW (Nusron Wahid) sebagai Ketum GP Ansor, agar Ansor bisa ditarik keranah politik (tim sukses Khatibul Umam Wiranu),".
Nusron sendiri menanggapi dingin serangan ini. "Kalau memang ada alhamdulilah ndak usah nyalonkan, kalau iya pasti langsung saya zakatkan ke anak yatim di pesantren," kata dia singkat di sela-sela konggres.
Salah satu tim sukses Khatibul Umam Wiranu, Giri Sancoko yang disebut-sebut dalam sms itu membantah telah mengirimkan sms tersebut. "Kalau memang itu sms dari kami, tidak mungkin kami cantumkan nama, ini ada upaya untuk mengadu domba antar calon," kata Giri.
Selain Nusron, salah satu calon yang mendapatkan serangan adalah Marwan Ja'far. Bedanya, politisi dari PKB ini diserang dengan isu-isu Asal Bukan Marwan (ABM). Beberapa sumber yang tidak mau disebut namanya mengatakan, jika Marwan terpilih, akan ada proses pembuangan terhadap orang-orangnya Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Menanggapi manuver kandidat ini, Gus Ipul menilai, apa yang dilakukan para calon ketua Ansor di Konggres ini masih wajar. "SMS gelap, tapi yang namanya gelap mosok harus dikomentari, kalau money politik saya lihat belum ada," tambah dia.
Dari sekian calon yang sudah beredar, yang paling optimis memang Marwan Ja'far. Lukman, tim media Marwan Ja'far mengatakan, hingga sore ini, Marwan sudah mengantongi dukungan dari 252 Cabang dan Wilayah. Dengan total suara yang diperebutkan sebanyak 503 suara, Lukman optimis Marwan akan terpilih menjadi ketua GP Ansor menggantikan Saifullah Yusuf.
Fatkhurrohman Taufiq