"Kami baru mendengar kabarnya dari polisi, tapi itupun belum bisa dipastikan karena FPI belum melayangkan surat izin melakukan aksi," ujar Dinyah Latuconsina, Asisten Acara Budaya Goethe Institut, ketika ditemui di kantornya, Jalan Sam Ratulangi, 9-15, Jakarta Pusat hari ini.
Dinyah juga mengatakan pihaknya akan tetap menggelar acara pameran tersebut seperti rencana semula, tanpa ada persiapan khusus untuk menghadapi protes FPI, bila hal tersebut memang jadi dilakukan. "Pameran tetap akan dibuka besok, gratis, pada pukul 6 sore," kata Dinyah.
Berdasarkan pantauan Tempo, tidak ada pengamanan khusus menjelang dibukanya pameran ini. Para petugas keamanan yang ditemui mengaku sudah mendengar kabar bahwa FPI akan 'berkunjung' ke Goethe Institut. "Tapi tidak ada persiapan khusus, biasa saja. Lagipula belum pasti akan datang," ujar salah seorang petugas keamanan yang ditemui.
Pameran ini sendiri akan berlangsung selama empat hari, disini dengan berbagai kegiatan mengenai Indonesia tahun 1965. Pada hari pertama, pameran ini akan dibuka dengan pameran foto dan gambar bertema Indonesia and The World, 1959-1969, A Critical Decade. Dilanjutkan dengan peluncuran buku' Economic with Gun' ,teater boneka, konferensi internasional dan juga diskusi panel. Pameran ini akan ditutup dengan pertunjukan tari 'Tjap Merah' mengenai Gerwani.
RATNANING ASIH