TEMPO Interaktif, Jakarta -Perusahaan jasa konsultan properti Procon memprediksi pasar ritel di Indonesia akan tumbuh bagus. Permintaan akan properti ritel di Jakarta akan tumbuh sekitar 5 persen per tahunnya.
Menurut Head of Retail Leasing Procon, Wendy Haryanto, pertumbuhan penyerapan yang lebih besar dari penambahan pasokan, tingkat hunian ritel Jakarta meningkat menjadi 81 persen. "Sedangkan di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi akan tumbuh sekitar 4,5 persen," katanya. Tingkat hunian di sekitar wilayah itu juga diperkirakan naik menjadi 79-80 persen.
Dia memaparkan, dalam dua tahun ke depan, diperkirakan penambahan ruang ritel sebesar 229 ribu per meter persegi di Jakarta, dan 95 ribu meter persegi di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi . "Itu diperkirakan dari 11 proyek ritel, sehingga pasokan akan tetap tumbuh masing-masing secara rata-rata sekitar 3,1-3,7 persen," katanya.
Sementara itu, untuk pasar sewa apartemen di Jakarta, pasokan baru akan masuk sekitar 4.700 unit pada tahun 2011-2012. Head of Research & Consultancy Procon, Utami Prastiana mengatakan, segmentasi sewa apartemen paling besar untuk kategori apartemen middle to middle low yang harganya maksimal Rp 700 juta per unit.
"Itu dari sisi permintaan. Persentasenya sekitar 60 persen pasar memilih apartemen untuk middle to middle low itu," katanya dalam kesempatan yang sama. Sedangkan untuk lokasi yang diminati, dia memprediksi berada di luar area Cetral Bussiness District (CBD). "Karena area CBD sudah sulit untuk membangunnya. Harga tanah disana juga mahal. Kemungkinan prospeknya bagus di kota-kota besar di luar Jakarta seperti Medan, dan Surabaya," ujarnya.
Dia menambahkan, pengembang apartemen juga harus bisa mengantisipasi pasar penjualan perumahan. Sebab, kata dia, pertumbuhan perumahan di luar Jakarta juga turut berkembang. "Saya melihat pertumbuhan perumahan mulai berkembang untuk wilayah Barat dan Timur. Infrastrukturnya sudah memadai seperti adanya jalan tol," katanya.
ROSALINA