TEMPO Interaktif, PANGKAL PINANG -Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh meyakinkan siswa kurang mampu bisa meneruskan sekolah mereka tanpa harus memikirkan biaya yang mahal. Mereka akan menjadi prioritas dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional. “Tidak jamannya lagi orang miskin dilarang kuliah. Setiap perguruan tinggi negeri termasuk di Bangka Belitung itu 20 persen wajib hukumnya menerima adik-adik kita yang berasal dari keluarga tidak mampu,”kata Muhammad Nuh saat berdialog dengan perwakilan pelajar SMA se-Kota Pangkal Pinang, Sabtu (22/1).
Penegasan serupa juga disampaikan Nuh saat berdialog dengan perwakilan pelajar SMA dan guru se-Provinsi Sumatera Selatan. Menurut dia, sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono –Boediono, sudah tidak ada kesulitan bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan sekolah setinggi-tingginya.
Tidak hanya itu, menurut Nuh, mulai tahun kemarin, pemerintah telah memberikan beasiswa ke perguruan tinggi negeri kepada 20 ribu bagi lulusan SMA/SMK/MA yang tidak mampu tapi memiliki kemampuan akademik. “Itu seperti gratis betul tidak bayar. Ditambahi tiap bulan diberikan Rp 500-Rp 600 ribu . Kenapa ada tambahan biaya hidup? Karena ada pertanyaan adik-adik kita lantas makan pakai apa pak, yang kita butuhkan bukan hanya sekolah. Jadi biaya makan gratis ditambah biaya hidup,”ujarnya.
Sebelumnya, saat berdialog di Palembang, Muhammad Nuh diberikan pertanyaan terkait kuliah gratis ini oleh beberapa siswa yaitu Haikal Hafid dari SMAN Sumatera Selatan. Haikal menanyakan apakah ada peluang bagi dia dan teman-temannya yang kurang mampu untuk melanjutkan kuliah tanpa harus memikirkan biaya yang tinggi .Begitu juga Mazwar, mahasiswa Fakultas Teknik Unversitas Sriwijaya. Ia yang telah memperoleh beasiswa Bidik Misi berharap terus menerima beasiswa tersebut hingga lulus kuliah.
MUNAWWAROH