TEMPO Interaktif, Jakarta -Kementerian Badan Usaha Milik Negara merombak susunan dewan komisaris dan dewan pengawas dari 12 perusahaan BUMN berbeda. Ke-12 perusahaan itu yakni PT Perkebunan Nusantara I, II, IV, dan XIII, Perum Jasa Tirta I dan II, PT Pertani, PT Inhutani I, II, dan III, PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional Rajawali Nusantara Indonesia, serta PT Sang Hyang Seri.
Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara Bidang Industri Primer, Megananda Daryono, mengatakan pihaknya akan menyusun cetak biru (blue print) bagi BUMN untuk menjamin ketahanan pangan nasional. “Program pemerintah saat ini adalah meningkatkan swasembada pangan. Kita akan sinergikan dengan program kementerian pertanian”, katanya.
Ada tiga strategi yang diungkapkan Megananda terkait upaya pemerintah menjamin ketahanan pangan. Strategi tersebut mensyaratkan adanya kerjasama lintas BUMN. Pertama, yakni mengembangkan benih-benih komoditas pertanian. Kedua, menjamin ketersediaan pupuk bagi petani dengan cara memperbaiki sistem distribusi. “Jangan sampai barangnya tidak ada ketika dibutuhkan”, kata Megananda. Ketiga, yakni optimalisasi lahan, baik dengan cara peremajaan maupun perluasan lahan.
Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Eddy Budiono, mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan 12 varietas benih padi yang tahan terhadap anomali iklim. SHS menargetkan produksi tahun ini mencapai 120 ribu ton, atau sepertiga asumsi jumlah kebutuhan benih padi nasional. Perombakan tersebut disampaikan pada publik melalui acara seremonial yang diadakan di gedung kementerian BUMN pagi tadi. Acara pelantikan dipimpin oleh Megananda Daryono.
ANANDA BADUDU