Menurut Mustafa, beberapa BUMN yang saat ini berpotensi melakukan IPO, contohnya PT Primissima (Persero), PT Semen Baturaja, PT Sarana Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero).
Perusahaan-perusahaan pelat merah itu saat ini masih dalam proses pengkajian dan evaluasi di Kementerian BUMN, apakah layak untuk melakukan IPO pada tahun ini. Setelah itu, pembahasan akan dilanjutkan di tingkat Komite Privatisasi.
“Yang pasti kami semakin terpanggil untuk lebih banyak lagi BUMN yang go public di 2011, baik secondary offering maupun yang IPO. Sayang kalau tidak dimanfaatkan,” kata Mustafa.
Menurutnya, BUMN harus memanfaatkan momentum pada saat ini, di mana kondisi di pasar modal sedang baik, dilihat dari derasnya dana segar yang masuk. Karena jika tidak, akan ikut mendorong terjadinya bubble yang disebabkan mandeknya penyerapan oleh pasar.
Namun, khusus langkah secondary offering, saat ini belum ada BUMN yang memberitahukan rencananya kepada Kementerian BUMN. “Belum, namun saya sudah menggugah seperti tadi. Supaya mereka yang awalnya hanya berani membangun 2 kali lipat. Sekarang kalau ada peluang bagus pasar modal, jadikan 3 kali lipat. Dengan tidak memanfaatkan kredit,” lanjut Mustafa.
EVANA DEWI