Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketakutan Itu Dipelajari

image-gnews
sersonreport.ning.com
sersonreport.ning.com
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ada benarnya ketika para psikolog mengatakan jangan pernah mendisiplinkan anak dengan menakut-nakuti akan sesuatu. Misalnya saja dengan ungkapan, "Ayo jangan nakal dong, nanti disuntik dokter lho."

Berdasarkan sebuah penelitian, terbukti bahwa tidak ada anak-anak yang dilahirkan dengan ketakutan akan misalnya ular atau laba-laba. Tapi mereka memang punya kemampuan untuk mempelajari ketakutan ini di usia sangat dini.

Dalam sebuah penelitian, peneliti menunjukkan dua video secara bersamaan pada beberapa anak yang berusia kurang dari tujuh tahun. Satu video menunjukkan ular, dan satu lagi menunjukkan obyek yang tidak terlalu mengancam, misalnya gajah. Pada saat yang sama para bayi ini diperdengarkan rekaman suara yang gembira dan menakutkan secara bergantian.

Hasilnya, para bayi cenderung untuk menghabiskan waktu lebih banyak pada video ular saat mereka mendengarkan suara yang menyeramkan. Tapi peneliti juga melaporkan tidak ada tanda ketakutan pada para bayi saat mereka melakukannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam penelitian lain, beberapa anak berusia tiga tahun diperlihatkan sembilan gambar dan diminta untuk menunjuk pada gambar sesuai pilihan mereka. Anak-anak ini kemudian, mengidentifikasikan ular lebih cepat dibanding bunga dan lebih cepat menunjukkan binatang yang tampak sejenis dengan ular seperti katak dan ulat. Anak-anak yang takut pada ular, mengidentifikasi ular sama cepatnya dengan anak-anak yang tidak takut pada hewan melata itu.

"Kami menyimpulkan bahwa kita punya bias dalam mendeteksi obyek seperti ular dan laba-laba dengan sangat cepat, dan menghubungkannya dengan hal-hal yang dianggap menjijikan atau buruk, seperti suara yang menyeramkan," kata Vanessa LoBue, peneliti dari Rutgers University, dalam rilis yang dikeluarkan Association for Psychological Science. Penelitian ini sendiri akan diterbitkan di jurnal Current Directions in Psychological Science.

LoBue menyebut, penelitian lain menunjukkan orang dewasa bisa cepat mengenali perbedaan antara makhluk yang menyeramkan dan tidak menyeramkan. Penelitian kali ini menyimpulkan hal yang sama juga terjadi pada anak-anak sebagai sesuatu yang dipelajari bukan sesuatu yang ada sejal mereka lahir.


I HEALTHDAY / UTAMI
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.