Dalam keterangan tertulisnya, Kementerian Perhubungan menyebutkan kronologi peristiwa ini. Pada pukul 03.19 Wib, kapal berangkat dari dermaga 1 Merak. Lalu pukul 03.59 Wib nahkoda melaporkan ke STC bahwa ada api di dek kendaraan.
Sesaat kemudian, KMP Laut Teduh menyampaikan posisinya berada di Pulau Tempurung. Selanjutnya STC melalui saluran 116 meminta kapal terdekat untuk memberikan bantuan.
Kapal ini berkapasitas 567 orang penumpang, terdiri dari 535 orang dan 32 orang ABK. Pada saat kejadian, sebanyak 428 orang berhasil dievakuasi. Terdiri atas 458 orang, sudah termasuk 31 orang awak kapal, dan korban meninggal sebanyak 13 orang. Belum dapat dipastikan jika masih ada penumpang yang belum dievakuasi. “Kapal dikandaskan di perairan Anyer Cigading,” kata Bambang Supriadi Ervan, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan.
Saat ini pencarian kapal di sekitar lokasi kejadian masih dilakukan. Sebanyak lima unit kapal dikerahkan yaitu Kapal Negara 333, KAL Tamposo milik angkatan laut, dan Kapal Polair sebanyak tiga unit.
Selain mengangkut penumpang, kapal penyeberangan ini juga mengangkut 93 unit kendaraan. Di antaranya, golongan 1 sebanyak 4 unit, golongan IV A 38 unit, golongan IV B 8 unit, golongan V A 1 unit, golongan V B 26 unit, golongan VI A 1 unit, golongan VI B 9 unit, dan golongan VII 6 unit.
RUSMAN PARAQBUEQ