Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NTT Tetapkan Status Siaga Pasca Bencana Beruntun

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Kupang - Bencana alam yang melanda hampir seluruh kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat cuaca ekstrim membuat pemerintah setempat mengeluarkan status siaga bencana di provinsi tersebut.

"Walaupun sudah melanda hampir seluruh kabupaten/kota, namun status bencana di NTT masih siaga," kata Sekretaris Daerah NTT Frans Salem di Kupang, Jumat (28/1).

Bencana yang melanda NTT sejak 10 Januari lalu seperti banjir, longsor, puting beliung dan gelombang pasang.

Bencana di NTT, menurut Frans, masih tergolong kecil, sehingga pemerintah NTT belum menetapkan siaga satu bencana, walaupun ada beberapa daerah yang telah menetapkan siaga satu bencana, seperti Flores Timur.

Kabupaten Flores Timur menetapkan siaga satu bencana setelah banjir dan longsor yang melanda Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka, yang menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Dia mengatakan pemerintah telah menyiapkan dana Rp 10 miliar untuk mengatasi bencana yang terjadi di daerah ini. Namun, dana itu belum digunakan pemerintah, karena masih bisa ditangani oleh kabupaten/kota. "Kita selalu siaga untuk menghadapi bencana yang melanda daerah ini," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesiagaan bencana ini berupa tenaga dengan menyiapkan taruna siaga bencana (Tagana) yang siap diterjunkan ke lokasi bencana, bahan makanan siap saji, terpal dan lainnya. "Bantuan untuk korban bencana sudah disiagakan dan siap didistribusikan kapan saja," katanya.

Berdasarkan laporan Dinas Sosial NTT, sebanyak delapan dari 21 kabupaten/kota yang terdata dilanda bencana, yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Belu, Flores Timur, Manggarai, Sikka, Sumba Timur dan Rote Ndao.

Akibat bencana tersebut sedikitnya 250 rumah warga di delapan kabupaten itu rusak mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi. Tiga orang tewas, dua di antaranya terseret banjir di Belu dan Kabupaten Kupang.

Selain itu, ratusan ternak milik warga juga hanyut terbawa banjir, serta ratusan hektare lahan pertanian milik warga rusak. Serta putusnya jalan di Belu akibat longsor.


YOHANES SEO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.