TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat otomotif Bambang Trisulo menilai mobil Cina bisa mengambil pasar menengah-bawah. "Potensinya besar untuk mobil seharga kurang dari Rp 200 juta," ujar dia ketika dihubungi Tempo Ahad (30/1).
Mantan ketua umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ini mengatakan mobil Cina masih dalam tahap perkenalan diri. Reputasinya buruk akibat pengalaman sepeda motor Cina pada awal tahun 2000.
Padahal, Bambang melanjutkan, kualitas teknologi mobil-mobil tersebut sudah baik. Mobil Cina hanya kalah dari aspek ramah lingkungan dari mobil buatan Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
Saat ini 37 persen pasar mobil di Indonesia masih dikuasai Toyota. Dia berpendapat sulit bagi Cina untuk dapat merebut pasar Jepang. "Butuh 20 tahun dan itu pun harus habis-habisan," katanya.
Jika ingin mengalahkan dominasi Jepang, perusahaan mobil Cina harus membangun pabrik dan memiliki jaringan purna jual yang kuat. Merek mobil Cina yang telah masuk ke Indonesia antara lain Chery, Foton, dan Geely.
Saat ini, mobil buatan Cina, Geely, sudah mulai merambah pasar Jakarta setelah sukses di Surabaya dan Bali. Presiden Direktur PT Geely Mobil Indonesia A. Budi Pramono mengatakan perusahaan menargetkan penjualan 2.000-2.500 unit tahun ini.
Pada 2014 Geely bercita-cita membuat pabrik perakitan mobil di Kawasan Industri Terpadu Indonesia-Cina Cikarang, Jawa Barat, dengan kapasitas 20 ribu-30 ribu unit per tahun.
SORTA TOBING