Menurut Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, bisnis remittance diperkirakan terus tumbuh. Bisnis itu juga dinilai belum begitu kompetitif dibandingkan dengan bisnis telekomunikasi.
"Telkom memiliki jaringan yang banyak. Baik bagi yang memiliki rekening bank atau tidak memiliki rekening, ini cara pengiriman yang cepat," kata Rinaldi, usai pendandatanganan perjanjian kerjasama dengan Mitra Cash Point, hari ini.
Delima melayani pengiriman uang domestik dan internasional. Pengambilan uang dapat dilakukan di outlet-outlet yang berlogo Delima, di antaranya di sekitar 730 Plasa Telkom 20.000 outlet mitra Delima.
Dalam hal ini, Delima menerima pengiriman atau penerimaan uang maksimal Rp 5 juta untuk setiap pengiriman dan Rp 20 juta setiap bulan untuk setiap penerima.
Proses pengiriman dilakukan dengan mendatangi langsung Plasa Telkom atau Mitra Cash Point. Pengirim diharuskan membawa identitas diri dan mengisi formulir pengiriman uang dengan mencantumkan nomor telepon pengirim dan penerima.
Setelah pengiriman dilakukan, pengirim akan menerima bukti transaksi dan penerima akan mendapat pesan singkat/notifikasi pemberitahuan.
Dengan layanan ini, kata Rinaldi, Telkom siap memasuki financial business seiring dengan perubahan portofolio bisnis menjadi T.I.M.E, yakniTelecommunication, Information, Media, Edutaintment. Salah satu strategi bisnis Telkom adalah melayani kegiatan remmitance.
Menurut Direktur Konsumer I Nyoman G. Wiryanata, dari total rata-rata sekitar 300 juta transaksi pengiriman uang, Telkom menargetkan pangsa pasar sekitar 20 persen dalam tiga tahun ke depan. "Tahun ini kami menargetkan antara 5-6 juta transaksi dan terus akan kami kembangkan," kata Nyoman.
Program Delima sendiri sudah akan efektif beroperasi pada 1 Februari 2011. Tarif yang harus dikeluarkan bagi pengirim antara Rp 12.500 hingga Rp 20.000 untuk setiap pengiriman. "Ada bank yang menjadi operasional kami, baik bank swasta atau bank pemerintah seperti Bank BNI dan Bank Mandiri," ucap Nyoman.
EVANA DEWI