TEMPO Interaktif, Jakarta - Baru-baru ini Microsoft menemukan celah yang memungkinkan para peretas untuk mencuri informasi pribadi pengguna Internet Explorer. Perusahaan yang bermarkas di California itu meminta lebih dari 900 juta pengguna mesin browser tersebut untuk mewaspadai celah keamanan yang mengintai mereka.
Risiko yang ditimbulkan dari lemahnya celah keamanan ini, menurut Microsoft, dapat dimanfaatkan para hacker untuk mencuri informasi pribadi atau mengambil alih komputer. Adapun mesin browser seperti Firefox, Google Chrome dan Safari tidak terlalu terpengaruh dengan ancaman tersebut karena mereka tidak mendukung file MHTML.
Microsoft menyatakan kemungkinan masuknya hacker pada Internet Explorer disebabkan adanya masalah pada sistem operasi Windows. Artinya, bisa saja celah keamanan ini menginfeksi seluruh platform buatan Windows, mulai dari Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows Server 2003 dan Windows Server 2008.
Untuk menutup celah keamanan itu, Microsoft menyarankan pengguna untuk mengunduh sistem pengamanan terbaru. Meskipun belum ada laporan dari pengguna yang menjadi korban peretas, perusahaan yang didirikan Bill Gates itu tetap menghimbau penggunanya untuk berhati-hati.
Juru bicara Microsoft, Angela Gunn mengatakan adanya celah pada keamanan mesin browser itu sudah diumumkan sejak Jum'at pekan lalu. "Hacker bisa membangun link HTML untuk menjebak dan mencuri identitas korban," katanya.
Dailymail|Rini K