TEMPO Interaktif, Jakarta -Bank Indonesia menyatakan tetap optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen tahun ini. Bahkan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I diperkirakan bisa mencapai 6,4 persen. "Pertumbuhan ekonomi bisa sedikit diatas 6 persen dan ini masih konsisten dengan perkiraan kami bahwa tekanan inflasi dari demand pull tidak terlalu besar," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono pada Tempo lewat pesan pendek, Senin (7/2).
Soal kekhawatiran tekanan inflasi, ia menyatakan lebih banyak karena kenaikan harga komoditi bahan pangan dan energi, khususnya crude oil. Soal harga bahan komoditi pangan, lembaga pangan dunia (FAO) merilis laporan indeks harga bahan makanan di dunia, naik 3,4 persen. Angka ini tertinggi sepanjang diukur sejak 1990.
Krisis Mesir telah mengerek harga minyak dunia. Dalam data Tempo, kontrak utama New York, minyak mentah jenis Light Sweet pengiriman Maret, naik US$ 37 sen ke posisi US$ 89,71 per barel pada perdagangan kemarin pagi waktu setempat. Sedangkan jenis Brent naik US$ 18 sen menjadu US$ 99,60 per barel.
Dalam keterangan resminya (4/2), Bank Indonesia menilai prospek ekonomi dunia terus membaik dan diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan semula. "Kecenderungan ini memperkuat keyakinan dewan gubernur terhadap prospek perekonomian Indonesia sehingga diperkirakan mencapai kisaran 6-6,5 persen," kata BI dalam rilisnya. Bank sentral memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2011 di kisaran 6,4 persen.
FEBRIANA FIRDAUS