TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah membuka masa penawaran Sukuk Negara Retail seri SR-003. "Penerbitan sukuk negara retail merupakan bagian dari usaha pemerintah melakukan diversifikasi pembiayan APBN," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo, saat pembukaan masa penawaran hari ini (7/2) di kantor Kementerian Keuangan.
Menurut Agus, sukuk telah menjadi instrumen investasi pemerintah yang berkontribusi mendukung perluasan basis investor di kalangan domestik. Selain itu, juga berperan menjaga stabilitas dan pendalaman pasar keuangan.
Pentingnya pendalaman pasar keuangan domestik dilihat dari Moody's yang meningkatkan peringkat utang Indonesia dari Ba2 ke Ba1, atau satu tingkat di bawah layak investasi (investment grade).
Agus menolak menyebutkan target indikatif pemerintah dari penawaran Sukuk. "Kami ada target indikatif, namun tidak kami sebutkan angkanya. Kami harapkan target akan terlampaui," kata dia.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Walutanto, pemerintah sebelumnya telah menerbitkan Sukuk seri SR-001 pada 2009 dan SR-002 pada 2010. Dari kedua seri tersebut, pemerintah telah memperoleh dana sekitar Rp 13,5 triliun.
"Investornya dari berbagai kalangan profesi," kata Rahmat.
Sukuk SR-003 berjangka waktu 3 tahun dengan imbal hasil (kupon) 8,15 persen per tahun. Pada dasarnya kupon Sukuk tersebut at par dengan yield Obligasi Negara dengan tenor yang sama, yaitu 3 tahun.
"Premi risikonya juga kecil karena kenaikan ekspektasi inflasi. Premi tersebut diberikan mengingat umumnya investor individu memegang Sukuk sampai jatuh tempo," kata Rahmat.
Jumlah minimum pembelian Rp 5 juta dan kelipatannya, tanpa batasan maksimum. Pemesanan disampaikan melalui 11 bank dan 9 perusahaan efek agen penjual yang ditunjuk pemerintah pada setiap hari kerja mulai 7 Februari - 18 Februari 2011.
Panjatahan dilakukan 21 Februari 2011 dan penyelesaian 23 Februari 2011. Konfirmasi kepemilikan paling lambat 4 Maret 2011 dan pengembalian dana sisa penjatahan paling lambat 24 Februari 2011. Sedangkan pencatatan di Bursa Efek akan dilakukan 24 Februari 2011.
EVANA DEWI