Menurut Sekretaris Konservasi Penyu Khairul Amra, setelah melakukan penyisiran di area Penyu ditemukan, mereka juga menemukan 65 butir telur. Sebelumnya mereka telah menemukan 112 butir telur satwa langka tersebut. “Sehingga jumlah telur yang telah kita temukan 177 butir yang rencananya akan ditetaskan,” ujar Khairul, Senin (14/2).
Penemuan Penyu jenis Belimbing raksasa ini, kata Khairul, bukan kali pertama. Bulan ini telah tiga ekor penyu ditemukan terdampar di kawasan konservasi.
Khairul menambahkan, untuk menyelamatkan hewan yang dapat hidup puluhan tahun tersebut dari para pemburu, maka hari ini penyu tersebut akan dibimbing untuk kembali menuju laut. “Meski hingga saat ini kita belum menerima laporan ada penyu yang dibunuh, namun tindakan pencegahan tetap dilakukan,” ujar Khairul.
Sementara itu ratusan telur penyu yang ada, menurut Khairul, rencananya akan ditetaskan. Para pencinta penyu tersebut telah membuat lingkungan buatan untuk menunjang proses penetasan. “Ini pertama kalinya bagi kita untuk melakukan penetasan, diharapkan ini akan berhasil, tinggal lagi lingkungan pendukung semoga cocok untuk penetasan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu Amon Zamora mengatakan hingga saat ini belum mendapatkan laporan terkait penemuan tersebut. “Kita akan menurunkan tim ke lokasi, berkoordinasi dengan pihak di sana untuk menetaskan telur-telur tersebut,” katanya.
Amon mengatakan, penyu belimbing merupakan hewan yang dilindungi karena populasinya yang saat ini hampir punah, laju kepunahan sebesar 95 persen dalam 22 tahun terakhir. Diharapkan telur-telur tersebut dapat menambah populasi dan mengurangi laju kepunahan sang penyu.
PHESI ESTER JULIKAWATI