Menurut Djamal, cabai merupakan kebutuhan riil yang masuk dalam daftar belanja rumah tangga. Kepastian tentang itu diperoleh saat Survey Biaya Hidup BPS yang dihitung pada 2007 lalu.
SBH diadakan antara 5-10 tahun sekali. Dalam survey pada 2007 yang dilakukan di 66 kota Indeks Harga Konsumen, ditemukan 61 komoditas harga yang bergejolak dengan bobot 16 persen; 21 komoditas harga administer dengan bobot 18 persen; dan 692 komoditas dengan bobot 66 persen.
Monitoring harga komoditas ini dilakukan di 153 pasar tradisional, 98 pasar modern, dan 135.336 outlet luar pasar.
Komoditi cabai sendiri sempat diumumkan BPS sebagai komoditi makanan yang menggerakkkan inflasi. Harga cabai merah pada November 2010 naik hingga 55 persen dan cabe rawit 58 persen.
Atau selama 2010 kemarin, total inflasi cabe merah mencapai 62,39 persen, dan cabe rawit sebesar 119,10 persen.
Djamal melanjutkan, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa tidak pernah menyatakan niatnya untuk mencabut cabe dari hitungan inflasi. "Dia hanya bilang, seandainya tidak ada cabai, ekonomi happy, inflasi enggak tinggi," ungkap Djamal.
FEBRIANA FIRDAUS