Intervensi yang dimaksud adalah menunda melepas subsidi bahan bakar minyak untuk industri. Agung mengatakan, hal ini memang pilihan sulit bagi pemerintah. ”Namun, demi menjaga stabilitas perekonomian, harus dilakukan," kata Agung yang juga Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Semarang.
Harga minyak dunia saat ini di atas US$ 100 per barel. Padahal asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 menggunakan asumsi harga minyak dunia sekitar US$ 75 per barel.
Terkait dengan krisis politik yang terjadi di kawasan Timur Tengah, Agung mengatakan saat ini belum terlalu berdampak pada produk ekspor Jawa Tengah. "Hanya, sedikit tersendat karena ekspedisi," ujarnya.
Hal senada disampaikan Tony Winarno, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah. Menurut dia, krisis Timur Tengah belum berdampak pada pengiriman ekspor dari Jawa Tengah. Dia mengatakan belum ada penurunan volume. Namun yang terjadi hanya keterlambatan pengiriman karena gangguan keamanan dan belum pulihnya jumlah tenaga kerja. "Tapi pelanggan (customer) bisa memaklumi keterlambatan," ujarnya.
Keterlambatan pengiriman masih terjadi di Tunisia, Libiya, Yaman dn Bahrain. Untuk Mesir sudah berangsur normal. "Semoga proses transisi di negara lain sama dengan Mesir, sehingga tidak terlalu berdampak," kata Tony.
Sohirin