TEMPO Interaktif, Makassar - Sumirlan, mantan pemain PSM Makassar, berpendapat perlu ada calon alternatif selain nama-nama yang ditolak oleh Komite Banding maupun tim verifikasi Komite Pemilihan PSSI kemarin. Menurut dia, figur yang pantas memimpin PSSI adalah Jusuf Kalla. Mantan wakil presiden ini, kata dia, pernah menjadi Ketua Umum PSM.
Integritasnya tak diragukan dan pengalamannya segudang. Yang paling penting, "Memiliki kekayaan tidak dari PSSI," ujar Sumarlin kepada Tempo. Menurut dia, ketokohan Jusuf Kalla yang kini memimpin Palang Merah Indonesia itu melampaui kandidat ketua umum PSSI seperti Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro.
Apabila Kalla mau maju mencalonkan diri dan terpilih, Sumirlan yakin pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, itu sanggup memajukan persepakbolaan di Tanah Air. Supaya cita-cita itu terwujud, dia mengusulkan PSSI menerapkan empat perkara penting.
Pertama, pengurus harus adil, berakhlak mulai, dan terbuka. Watak ini nyaris tidak ada dalam kepengurusan sekarang. Kedua, pengurus memiliki komitmen memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Ketiga, pengurus berkomitmen tidak memakai anggaran daerah. Keempat, para wasit harus profesional. "Saya yakin Pak Kalla mampu mengatur semua itu. Apalagi beliau orang yang dihargai," katanya.
Kemarin Komite Banding PSSI menganulir keputusan Komite Pemilihan yang meloloskan pencalonan Nurdin Halid sebagai ketua umum periode 2011-2015. Komite yang diketuai Tjipta Lesmana itu juga menolak langkah banding calon ketua umum George Toisutta dan kandidat wakil ketua umum Arifin Panigoro.
Dengan demikian, sekarang tidak ada calon ketua umum dan wakil ketua umum yang akan dipilih pada Kongres PSSI di Bali pada 26 Maret mendatang. Komite Banding menyerahkan kelanjutan penjaringan calon ketua umum tersebut ke Komite Eksekutif PSSI. "Kami menolak banding tersebut. Pada waktu yang bersamaan, Komite Banding menolak keputusan Komite Pemilihan," kata Tjipta.
RINA WIDIASTUTI | ARDIANSYAH
