TEMPO Interaktif, Jakarta - Susu formula menjadi persoalan yang mencemaskan. Kabar susu khusus untuk bayi yang tercemar bakteri, ditambah dengan serbuan bahan baku susu olahan untuk susu formula dari Cina, membuat publik makin tidak yakin dengan keamanannya. Inilah mitos-fakta seputar susu.
1.
Mitos:
Lemak susu memicu kolestrol.
Fakta:
Hanya 35 persen lemak susu yang menaikkan kadar kolestrol. Sisanya tidak berdampak buruk, seperti asam lemak inoleat yang terkonjugasi pada lemak susu.
2.
Mitos:
Kandungan susu mengurangi kalsium tubuh.
Fakta:
Sumber protein, seperti susu, daging, dan kacang-kacangan, mengandung fosfor yang mencegah berkurangnya kadar kalsium. Fosfor dan zat lainnya pada susu mengoptimalkan serapan kalsium.
3.
Mitos:
Lemak susu memicu kegemukan.
Fakta:
Asam butirat pada lemak susu memiliki daya cerna tinggi, sebagai antikanker usus besar dan mendukung pertumbuhan bakteri baik (prebiotik). Obesitas jika susu dikonsumsi berlebihan.
4.
Mitos:
Kandungan susu kedelai memicu kanker.
Fakta:
Susu kedelai mengandung zat-zat yang mencegah peradangan dan pertumbuhan sel abnormal.
5.
Mitos:
Susu menyuburkan jerawat.
Fakta:
Tidak ada hubungan antara makanan dan jerawat. Jerawat timbul akibat beberapa faktor, seperti genetik, tipe kulit, hormon, dan polusi udara.
SORTA TOBING