TEMPO Interaktif, Kabanjahe - Tahun lalu produksi komoditas sayur-sayuran serta buah-buahan (hortikultura) di Sumatra meningkat. Wakil Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho menyatakan kenaikan hingga 3,88 persen pada 2010 dibanding 2009.
Gatot dalam pidatonya di Kaban Jahe, Kabupaten Tanah Karo, hari ini (2/3) menuturkan angka ramalan produksi hortikultura di Sumatra Utara naik dari 930.218 ton di tahun 2009 menjadi 966.319 ton pada tahun lalu. Peningkatan ini pun meningkatkan ekspor sayur-sayuran ke negara lain, terutama negara tetangga Singapura.
Sumatra Utara memiliki enam komoditas utama diantaranya kubis, kentang, tomat, wortel, mentimun, serta sayuran. Sedangkan buah-buahan yang potensial untuk dikirim ke luar negeri antara lain jeruk, salak, nanas, rambutan, pisang, dan manggis.
Dalam data Kementerian Pertanian disebutkan kontribusi Indonesia terhadap kebutuhan buah dan sayur di Singapura pada 2009 turun hingga 6,5 persen. Padahal, komoditas tersebut sempat mengalami kejayaan ekspor pada masa 1990-an. "Tahun lalu mengalami kenaikan namun tidak signifikan, yakni sekitar 10 persen," ujarnya.
Untuk membangkitkan ekspor hortikultura di Sumatra Utara perlu kerja keras. Diantaranya dengan meningkatkan infrastruktur jalan, terutama kualitas pelabuhan yang diperlukan untuk pengiriman barang ekspor. "Dalam hal ini Pelabuhan Belawan," kata dia.
Pada tahun ini, pemerintah daerah telah menganggarkan dana sebanyak Rp 111 miliar untuk memperbaiki jalan mulai dari Medan hingga Deli. Selain itu, di akhir tahun rencananya akan ditambahkan crane di pelabuhan. "Ini diperlukan untuk mempercepat proses pengiriman barang," ujar dia.
Sebelumnya, Gatot bersama-sama dengan Menteri Pertanian Suswono, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Zaenal Bachruddin serta para eksportir mengunjungi kebun Mitra Tani Horti Jaya di Kampung Ujung Aji, Desa Rumah Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, Sumatera Utara merupakan satu di antara empat provinsi yang diunggulkan dalam hasil komoditas hortikultura. "Sumatra Utara juga menjadi salah satu tumpuan untuk mencapai target ke Singapura," kata dia.
Pemerintah mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan produksi hortikultura seperti dukungan infrastruktur jalan. "Infrastruktur jalan jadi masalah yang dihadapi oleh para eksportir," katanya. Karena sayuran merupakan produk yang cepat rusak, waktu pengiriman menjadi hal yang sangat penting.
SUTJI DECILYA