Oktovianus Hilapok diterbangkan dari Dekai menyinggahi Wamena, kemudian ke Jayapura. Hilapok yang terkena panah di pinggang sebelah kanan dan leher, dirawat di Rumah Sakit Dian Harapan, Abepura, Jayapura. Saat dibawa siang tadi, sekitar pukul 11.00, panah masih tertancap di tubuhnya.
“Ada tiga yang masih tertancap, sementara satu panah sudah dicabut,” ujar seorang perawat di Rumah Sakit Dian Harapan yang tidak ingin disebutkan identitasnya, Jumat malam.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Wachyono, mengatakan, belum dipastikan apakah dua korban ini adalah pendukung Bupati terpilih di Yahukimo, Ones Pahabol, atau bukan. “Ini masih dalam penyelidikan. Pelaku siapa, itu kita belum tahu,” ujarnya.
Setelah Hilapok di Jayapura, Ronald Matua dirawat di Rumah Sakit Wamena. Hilapok menurut keterangan warga Yahukimo, dipanah ketika hendak menyelamatkan berkas-berkas penting di kantornya.
Selain dua korban tersebut, polisi juga masih mengusut kemungkinan terdapat korban lain. “Sudah ada tim kepolisian yang diturunkan ke sana. Tim sementara menyelidiki kasus ini,” kata Wachyono.
Sementara itu, untuk mengamankan lokasi kebakaran, garis polisi dipasang mengelilingi kompleks perkantoran itu. “Ya kita sudah police line semuanya. Ini untuk kepentingan penyelidikan,” kata Wachyono.
Pembakaran kantor Bupati terjadi setelah massa pendukung calon kepala daerah, Abock A. Busup dan Didimus Yahuli kecewa atas terpilihnya kembali Ones Pahabol/Robby Longkutoy. Pahabol memenangkan Pemilihan Kepala Daerah di daerah yang pernah dilanda rawan pangan beberapa tahun silam itu dengan 152. 378 suara.
JERRY OMONA