TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyatakan tak ada masalah kalau pengurus Sekretariat Gabungan partai-partai koalisi ditata ulang, termasuk mencopot Aburizal Bakrie dari posisi ketua harian.
"Silakan saja, tak masalah," katanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, kemarin. Namun, Idrus mempertanyakan alasan mengapa Ketua Umum Golkar Aburizal harus digusur dari kepengurusan Sekretariat Gabungan. "Memangnya kenapa? Alasannya apa harus dicopot?"
Menurut dia, pencopotan pengurus harus disertai dengan alasan yang kuat. "Jangan karena dianggap kritis kemudian dicopot," ucap Idrus.
Sekretariat Gabungan dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sedangkan ketua harian disandang oleh Aburizal. Posisi sekretaris diserahkan kepada Syarief Hasan, politikus Partai Demokrat yang juga Menteri Koperasi.
Wacana pencopotan Aburizal muncul dari Ketua Demokrat Didi Irawadi pada Jumat pekan lalu.
Menurut dia, posisi ketua harian lebih pantas disandang oleh politikus dari partai koalisi yang loyal. "Lebih baik Mas Anas (Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum) yang menjadi ketua harian," ujarnya. Ia menilai penataan ulang Sekretariat tak cukup hanya dengan kontrak politik baru. Semua petinggi Sekretariat juga harus diganti.
Idrus menjelaskan, Sekretariat harus menjadi forum tempat kebijakan rancangan pemerintah dirumuskan dan diperdebatkan. Jangan dijadikan lembaga untuk melegalkan segala kebijakan pemerintah. "Jangan tiba-tiba kami disodori kebijakan dan kemudian disuruh tanda tangan," ujar anggota DPR Komisi II ini.
Febriyan