Menurut Soekarwo, sasaran ekspor dari Jawa Timur ke Jepang selama ini melalui lima pelabuhan besar yang kebetulan tidak terkena dampak tsunami. "Semua masih lancar, pelabuhan yang kita lalui adalah lima pelabuhan besar dan tidak terkena tsunami," kata Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (15/3).
Selama ini, ekspor dari Jawa Timur memang melalui pelabuhan besar yaitu Osaka, Tokyo, Yokohama, Kobe, dan Hakata yang kesemuanya masih utuh alis tidak terkena dampak tsunami.
Soekarwo mengaku juga telah menemui Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya. "Barang dari Jatim tetap sampai (di Jepang), tapi terkendala distribusi di dalam pulau sana, itu tidak masalah yang penting sampai dulu," imbuhnya.
Ekspor non migas dari Jawa Timur ke Jepang pada tahun 2011 ini mencapai US$ 1.414 juta. Angka ini naik sekitar 1,66 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai US$ 1.390 juta.
Ekspor dari Jawa Timur sendiri didominasi komoditas tembaga dengan nilai US$ 259 juta, kemudian bahan kimia organik US$ 207 juta, kertas US$ 86 juta, serta karet sebesar US$ 73 juta. "Nilai ekspor non migas ke Jepang adalah yang tertinggi dan disusul Amerika, China dan Malaysia," imbuh dia.
FATKHURROHMAN TAUFIQ