TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan pertama 2011 mencapai 6,5 persen. "Kita lihat masing-masing sektor, kita lihat masing-masing pengeluaran, kemudian kita memperkirakan 6,5 persen," ujarnya seusai rapat di Kantor Presiden, hari ini (17/3).
Pendorongnya yang paling besar ada tiga. Yakni, konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Belanja pemerintah tak besar sehingga tak signifikan dalam mengerek pertumbuhan ekonomi.
Ia berpendapat ekspor Indonesia masih cukup kompetitif meski rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Buktinya, pada tahun lalu, negara masih bisa mengeruk surplus US$ 30 miliar dari ekspor.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Produk Domestik Bruto nasional selama 2010 tumbuh 6,1 persen. Pertumbuhan ini lebih baik ketimbang 2009 yang hanya 4,5 persen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 13,5 persen.
Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang cuma 2,9 persen. Rendahnya pertumbuhan di sektor tersebut disebabkan masalah musim paceklik.
Tingginya pertumbuhan selama 2010 menurut BPS ditopang oleh pertumbuhan triwulan keempat tahun itu yang sebesar 6,9 persen. Pertumbuhan tersebut tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
BUNGA MANGGIASIH | MUNAWWAROH