TEMPO Interaktif, Bandung - Pemerintah Jepang sangat selektif menerima tawaran bantuan pengiriman relawan dari negara asing. Menurut Ketua Palang Merah Indonesia M. Jusuf Kalla, Jepang hanya membolehkan masuk relawan pencari korban gempa dan tsunami dari tiga negara. Indonesia tidak termasuk.
Jusuf Kalla mengatakan, Jepang sangat ketat untuk persyaratan keamanan relawan. Untuk membantu pencarian korban gempa dan tsunami serta orang hilang, Jepang hanya membolehkan relawan dari tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.
Ketiga negara itu, ujar Kalla, sebelumnya mempunyai hubungan persetujuan kerjasama dengan Jepang. Jadi tidak mudah orang Indnesia beroperasi di musim dingin tanpa peralatan yang cukup dan tanpa pengetahuan bahasa, ujarnya seusai menerima penghargaan doktor honoris causa di Bandung, Kamis 17 Maret 2011.
Menurut Kalla, Indonesia baru bisa memberikan bantuan dari masyarakat ke masyarakat, misalnya lewat Palang Merah Jepang, sebab pemerintah Jepang belum menerima langsung. Rencananya, Kamis malam ini, tiga anggota tim ahli Palang Merah Indonesia akan bertolak ke Jepang untuk membantu Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Tugas tim itu, kata Kalla, menghubungkan masyarakat Indonesia dengan keluarganya yang masih hilang di Jepang. Untuk pencarian warga Indonesia yang hilang ini mereka menggunakan sistem family link. Sistem itu biasa dipakai petugas palang merah di seluruh dunia. Tim penghubung tersebut bekerja tanpa batas waktu. "Tergantung sampai orang Indonesia ketemu" katanya.
ANWAR SISWADI