Seleksi pengiriman barang sebenarnya sudah dilakukan pihak Kantor Pos selama ini. Caranya, pengirim barang harus mencantumkan nama dan jenis barang yang dikirim.
.
Sejak munculnya penyalahgunaan paket, seperti kasus paket bom buku di Utan Kayu, Jakarta, pihak Kantor Pos Bojonegoro, menambah pengawasan. Caranya, dengan mengecek ulang jenis-jenis barang yang dicurigai. “Ya, kita seleksi barang yang memang dicurigai,” ujar Kepala Kantor Pos Bojonegoro Edi Sutowo pada Tempo di kantornya, Jumat (18/3) siang.
Edi mengatakan, akan meminta bantuan ke polisi jika ada barang-barang mencurigakan yang harus diperiksa. Tetapi, sejauh ini, barang yang dikirim dan terkirim sudah lewat seleksi ketat. Terutama pada barang yang terkirim antar-pulau di mana sudah melewati detector di Bandar udara.
Selama ini, Kantor Pos Bojonegoro, mendapat kiriman dan pengiriman antara 40 hingga 50 paket. Sejumlah paket barang itu didistribusikan ke 27 Kecamatan dan ke 430 desa/kelurahan di seluruh Bojonegoro.
Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Widodo mengatakan, pihaknya tidak secara spesifik melakukan pengawasan atas paket bom. Tetapi, dengan munculnya kasus paket bom, polisi Bojonegoro justru meningkatkan pengawasan di obyek-obyek vital, seperti kawasan pengeboran minyak di Blok Cepu dan tambang minyak di sumur Sukowati, Bojonegoro. “Ya, kita tingkatkan pengawasan itu,” ujarnya kepada Tempo, Jumat (18/3).
Sujatmiko