Karawang dan Indramayu di Jawa Barat, misalnya, masing-masing sudah memanen lahan seluas 50 persen dan 40 persen bulan ini. Sedangkan Cirebon akan mulai memasuki masa panen sporadis akhir bulan ini dan musim panen raya mulai awal April.
Dengan rata-rata produksi padi 5,1 ton per hektare, panen awal tahun cukup bagus. Apalagi cuaca cenderung tak ekstrem basah seperti tahun lalu. "Semua lahan sudah kuning siap panen," kata Direktur Serealia Kementerian Pertanian Dadih Permana di Jakarta, Ahad (27/3).
Menteri Pertanian Suswono dalam berbagai kesempatan optimistis produksi beras mencapai 37,8 juta ton pada 2011. Tahun lalu, produksi 37,5 juta ton. Potensi untuk meningkatkan produksi semakin besar mengingat baru 8,5 juta hektare lahan yang terpakai dari rencana lahan baru 15-16 juta hektare.
Pemerintah memperkirakan luas panen pada Maret ini mencapai 2,3 juta hektare. Kementerian akan mengantisipasi lahan yang terkena OPT dengan segera mendistribusikan pestisida atau rencana re-planting (menanam kembali) dengan pemberian benih gratis.
Indramayu adalah salah satu pusat penghasil beras. Dalam setahun daerah ini menghasilkan 1,5-1,6 juta ton beras dengan luas panen seluas 300 ribu hektare. Untuk gabah kering panen (GKP) di Indramayu, besarnya 8,2 ton per hektare. Sedangkan di Karawang GKP sebesar 8,4 ton per hektare.
"Sekarang pertanian punya teknologi untuk mengantisipasi gagal panen akibat cuaca. Lagi pula, menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), musim kemarau tahun ini mundur di beberapa daerah, sehingga pengeringan gabah maksimal," ujar Dadih.
ROSALINA