TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, swasta akan ikut berkontribusi sebesar Rp 90-100 triliun dalam Koridor Percepatan Pengembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Untuk mempercepat pertumbuhan ini, pemerintah akan mempermudah birokrasi, tata ruang, penggunaan lahan, dan hal-hal yang terkait Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
"Ini baru indikasi, kira-kira sekitar Rp 90 triliun sampai Rp 100 triliun untuk empat tahun ke depan," kata Hatta saat ditanya soal kontribusi swasta dalam Koridor Percepatan Pengembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, di kantornya, Senin (11/4).
Hatta juga melanjutkan, saat ini yang sudah konfirmasi adalah menteri Badan Usaha Milik Negara. "Karena sudah melalui masing-masing RUPS dan rencana kerja BUMN 2011-2012. Jadi sudah firm kalau itu," katanya.
Sementara itu, saat ini yang bisa dilakukan pemerintah adalah mempermudah urusan birokrasi. "Artinya dipercepat perijinan segala macem. yang kedua, agar hal-hal yang berkaitan dengan kepastian perpajakan hukum dan sebagainya," katanya.
Kemudian juga, hal-hal yang berkaitan dengan tata ruang dan penggunaan lahan, serta hal-hal yang berkaitan dengan PMK. "Semua sudah kita bahas," katanya.
Untuk pembahasan hari ini, kata Hatta, pemerintah baru melaporkan penyusunan master plan yang terkait rencana investasi sebesar Rp 3.000 triliun dalam empat tahun ke depan. Kemudian mempertajam setiap koridor tema dan fokus. Misal fokus percepatan di Sumatra yang akan diarahkan ke kelapa sawit, karet, batubara dan hutan tanam industri lainnya. Ada sekitar 3 juta hutan lestari yang bisa dikembangkan.
FEBRIANA FIRDAUS