TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan ruas tol Batang-Semarang terancam diputus kontraknya. Pembangunan satu dari 24 ruas tol mangkrak itu masih bisa berlanjut jika sudah melengkapi dokumen administrasi secepatnya.
Keputusan terhadap ruas tol yang dipegang oleh PT Marga Setia Puritama itu diambil setelah evaluasi rampung dilakukan pada Senin malam. Adapun ke-23 ruas tol lainnya dipastikan pembangunan berjalan dengan kontrak yang lebih ketat.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani Gazali meminta pemegang konsesi ruas tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer itu menyelesaikan kelengkapan administrasi hingga penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dilaksanakan. “Jika tidak, mereka dianggap mundur dari proyek."
Ia menjelaskan, masalah administrasi timbul terkait pengambilalihan kepemilikan saham PT Marga Setia Puritama oleh PT Bakrie Toll Road. Meskipun kedua perusahaan telah sepakat, namun hingga kini transaksi pembayaran pengalihan saham belum dilakukan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Djoko Murjanto memperkirakan negosiasi dan pembahasan mengenai 23 ruas tol telah dituangkan dalam dokumen PPJT yang siap ditandatangani secepatnya. “Saya optimistis amandemen PPJT dapat ditandatangani Kamis ini,” ujar dia.
Mengenai satu ruas yang masih bermasalah bila tidak dokumentasi tidak terpenuhi secepatnya, kata Djoko, bakal dilelang kembali. “Atau pemerintah dapat menunjuk BUMN untuk mengerjakan ruas tol tersebut.”
Terpisah, Direktur Utama PT Marga Setia Puritama, Harya M. Hidayat menyatakan perusahaan telah memenuhi syarat yang meliputi aspek legalitas, administrasi, dan komersial. Termasuk di dalamnya mengenai rencana bisnis di ruas tol Batang-Semarang. Karena itu ia yakin siap meneken amandemen PPJT tersebut.
Ia bahkan menyatakan, seharusnya perusahaan sudah bisa menandatangani amandemen PPJT yang ditargetkan rampung pada April ini. “Manajemen dengan tim evaluasi tengah berproses untuk memfinalisasi amandemen PPJT tersebut,” katanya, ketika dihubungi kemarin.
Sebelumnya, dari 24 ruas tol mangkrak itu, pemerintah pernah menyebutkan berfokus membangun ruas tol Cikampek-Palimanan terlebih dulu. Ruas tol sepanjang 116 kilometer dan bernilai investasi Rp 11,36 triliun itu bahkan akan dijadikan model untuk ruas lainnya karena sudah kuat dari segi investor maupun kesiapan lahannya.
SUTJI DECILYA