TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiharto mengklaim Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyetujui kontrak baru yang ditawarkan partai pendukung koalisi. “PKS sudah menyatakan tetap, PKS sudah oke,” ujarnya singkat, saat ditemui seusai peluncuran buku Wikileaks Indonesia di Jakarta, Rabu (20/4).
Dalam kontrak baru tersebut, kata Bima, aturan yang ditawarkan lebih konkret dan lebih tegas dan bersifat mengikat bagi semua partai pendukung koalisi. Sedikit perubahan juga terjadi dalam struktur kepemimpinan Sekretariat Gabungan Koalisi.
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang sebelumnya menjabat Ketua Harian Setgab akan menduduki Wakil Ketua Setgab mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat Ketua. Sedangkan ketua harian akan diisi secara bergiliran oleh setiap pimpinan partai anggota koalisi. “Nantinya setiap tiga bulan sekali bergiliran. Jadi, semua partai memiliki status yang sama,” ujarnya.
Bukan hanya itu, ada 2 kesepakatan yang disepakati dari kontrak baru koalisi. Pertama, bila salah satu partai pendukung koalisi melanggar kesepakatan, akan dilakukan dialog. Namun, bila tetap membangkang, dianggap mengundurkan diri dari keanggotaan koalisi. “Kita ajak bicara dulu, baru kalau tidak bisa dianggap mengundurkan diri,” ujarnya.
Kedua, Presiden Yudhoyono selalu Ketua Setgab Koalisi memiliki hak penuh untuk merombak susunan kabinetnya. “Memang yang paling mencolok itu," kata Bima.
JAYADI SUPRIADIN