TEMPO Interaktif, Garut - Lima orang tewas tertimbun longsor di kampung Campaka, Godog, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat. Tebing setinggi sepuluh meter ambrol dengan panjang reruntuhan mencapai 15 meter menimbun rumah mereka. “Para korban rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat,” kata Sekretaris Kecamatan Karangpawitan, Ahmad Ridwan, Ahad (24/4)
Para korban itu adalah Iin, 55 tahun, Omih, 48 tahun, Ilhom, 15 tahun, dan Mimah, 12 tahun. Selain itu, saudara Iin yang tengah berkunjung ikut menjadi korban, yakni Endin, 56 tahun, warga Kampung Panagan, Kelurahan Margawati Kecamatan Garut Kota. Seorang anak berusia 16 tahun, Rosita, selamat dari maut.
Peristiwa naas tersebut berlangsung pada Sabtu, (23/4) malam. Hujan mengguyur daerah itu sejak Sabtu sore. Tebing roboh akibat kondisi tanah labil dan tak dapat menampung air hujan.
Para korban ditemukan sekitar pukul 23.00 WIB. Proses evakuasi membutuhkan waktu 3 jam akibat tebalnya material longsoran yang hampir menimbun seluruh bagunan rumah. “Tanahnya cukup tebal, apalagi di lokasi gelap karena kurang penerangan,” kata Ahmad.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Garut, Zat Zat Munazat, memberikan santunan kepada keluarga korban Rosita. Badan Penanggulangan Bencana berencana merelokasi rumah warga di sekitar tempat bencana. Jumlah rumah yang akan direlokasi sekitar 50 unit dari jumlah total sekitar 100 rumah di Kampung Campaka.
Baca Juga:
"Secara kasatmata, geografisnya tidak mendukung untuk dijadikan permukiman. Rumah warga itu rata-rata berada di bawah tebing. Kalau hujan deras khawatir terjadi longsor susulan,” kata Zat Zat.
Sebelum merelokasi, Zat Zat akan membuat kajian teknis bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. “Setelah itu kita akan melakukan rapat koordinas untuk pembangunan rumahnya oleh pemkab,” ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR