"Tim Gegana telah menjinakkan keenam bom yang ditemukan di sana (Luwuk)," kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Dewa Parsana yang dikonfirmasi, Senin malam.
Menurut Dewa Parsana, saat ini keenam bom yang dirakit sedemikian rupa ke dalam wadah botol itu telah diamankan di Markas Kepolisian Resor Banggai untuk dijadikan sebagai barang bukti. Selain enam bom rakitan, polisi juga menyita bahan peledak jenis pupuk matahari dan belerang sebanyak 10 kilogram.
Dalam kasus itu, polisi akhirnya berhasil menciduk para pelaku bom rakitan tersebut dan segera digiring ke Markas Kepolisian Sektor Luwuk untuk diproses lebih lanjut. "Empat pelakunya sudah ditangkap dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Luwuk," tegas Dewa Parsana.
Ia mengatakan, dari hasil penelusuran tim Gegana di lapangan, bom yang ditemukan itu diduga kuat adalah bom ikan, mengingat rangkaiannya yang terdiri dari pupuk matahari dan belerang dengan sumbu dari bahan korek api yang diikat benang. Polisi masih menyelidiki motif di balik ditemukannya bom di Luwuk.
"Itu jenis bom ikan. Tetapi masih diselidiki, apakah benar-benar untuk ikan karena sangat berbahaya untuk keamanan umum," ujar orang pertama di Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah itu.
Ia menjelaskan, penemuan enam bom itu berawal dari informasi warga setempat kepada polisi. Dalam informasi itu, masyarakat melaporkan adanya kegiatan pengeboman ikan di Perairan Desa Buon.
Setelah diteliti di lokasi, informasi itu benar dan polisi menemukan sejumlah bom rakitan tersebut. "Kami masih mengupayakan penarikan barang bukti dua perahu dan mencari pelaku lainnya yang kabur saat penangkapan," tutur Dewa Parsana.
Kedatangan puluhan polisi, termasuk tim Gegana membuat geger warga setempat. "Saya kaget kenapa banyak sekali polisi ke sini. Sampai habis salat Asar polisi masih datang ke sini," ujar warga setempat.
DARLIS