Sekitar 805 personel juga disiagakan sebagai cadangan. Selain itu, 400 personel TNI AD, TNI AU, dan TNI AL turut membantu pengamanan. Mereka mulai bertugas hari ini menjaga obyek vital seperti Kantor Gubernur Sumatra Utara, Kantor Wali Kota Medan, dan sejumlah instansi pemerintah.
Pengamanan juga diperketat di Bandara Polonia, Kawasan Industri Medan, dan gereja. “Karena May Day besok bertepatan hari Minggu, gereja menjadi prioritas pengamanan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumatra Utara Ajun Komisaris Besar Heru Prakoso kepada Tempo, Sabtu, 30 April 2011.
Menurut Heru, berdasarkan laporan intelijen, belum ditemukan adanya ancaman yang menyertai unjuk rasa besok. ”Tapi, kami tetap siaga,” ujarnya. Dia menambahkan, kemungkinan unjuk rasa ditunggangi kelompok tertentu selalu terbuka, terutama mereka yang ingin memanfaatkan kerusuhan berbau SARA. Sebab, besok bertepatan umat Kristen melaksanakan ibadah.
Puluhan kendaraan taktis polisi, menurut Heru, akan disiagakan. Selain itu pasukan pemukul dari Brigade Mobil Polda Sumatra Utara siaga jika dibutuhkan ikut membantu pengamanan. “ Wilayah yang mungkin akan mengalami eskalasi unjuk rasa antara lain di sekitar Pelabuhan Belawan, Kawasan Industri Medan, Kabupaten Deli Serdang,” kata Heru.
Sementara itu, aktivis Serikat Buruh Sumatra Utara Agus Arifin mengatakan puluhan ribu buruh yang tergabung dari berbagai serikat dan organisasi buruh dipastikan turun ke jalan. Menurut Agus, isu unjuk rasa Hari Buruh besok di antaranya meliputi tuntutan penghapusan outsourcing dan PHK, Pencabutan Undang-undang No. 11 Tahun 2003, Revisi Undang-undang Jamsostek. “Kami sudah layangkan surat pemberitahuan unjuk rasa kepada polisi,” kata Agus.
SAHAT SIMATUPANG