“Itu susah, kecuali ada alat canggih agar bisa menyelamatkan pesawat,” kata Kepala Bandara Kaimana, Jaka Karim, Sabtu, 7 Mei 2011.
Pesawat berbaling-baling ini dapat terbang dengan kecepatan hingga 514 kilometer per jam. Mampu menjelajahi sejauh 1.600 kilometer dan terbang hingga ketinggian 7.620 meter. “Pesawat sepertinya hilang keseimbangan dan terjatuh, tapi belum ada penyelidikan atas jatuhnya pesawat itu,” ujarnya.
Pesawat yang melayani route kawasan timur Indonesia ini memiliki dua mesin buatan Canada. Sementara itu, pencarian korban tewas melibatkan juga sejumlah nelayan di Kaimana. Beberapa anggota SAR menyelam di sekitar jatuhnya pesawat untuk mencari korban yang belum ditemukan.
“Seluruh penumpang yang meninggal telah dilarikan ke RSUD Kaimana,” kata Kepala Bidang Perhubungan Udara Mimika, John Rettob.
Ia menambahkan pesawat ditemukan pada kedalaman 30 meter di dasar laut. “Dipastikan seluruh penumpang dan awak meninggal karena kondisi pesawat yang rusak berat,” pungkasnya.
JERRY OMONA