Menurut Kepala Humas Polda Papua, Kombes Pol Wachyono, semua penumpang dan kru pesawat meninggal dunia, termasuk Kabag Ops Polres Kaimana, AKB Teddy Efendi bersama istri dan anaknya yang ikut dalam pesawat naas itu. "Saat ini sudah ada 15 jenazah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Kaimana untuk diidentifikasi," kata dia, Sabtu, 7 Mei 2011.
Saat ini proses evakuasi para korban tewas masih berlangsung, ditangani tim gabungan TNI-Polri. Sebanyak 25 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Kaimana dengan kondisi sudah tak bisa dikenali. Keadaan di Rumah Sakit Kaimana terlihat sibuk, para tenaga medis masih sibuk mengindentifikasi korban yang tubuhnya sudah banyak tak utuh lagi. "Keluarga korban belum diperbolehkan melihat korban," kata Risdo, 30 tahun, warga Kaimana.
Menurut dia, sejak pagi cuaca di Kaimana hujan lebat. Kemungkinan pesawat nahas itu jatuh akibat cuaca buruk. Pesawat itu baru beroperasi sebulan di Kaimana setelah diresmikan Wakil Bupati Kaimana, Burhanudin Ombayer.
Dari 25 jenazah, yang bisa diidentifikasi adalah Ari Ruru, Amier Kurita, Noldi Huliselan, Heron Salossa, Chen Bofeng, dan Kapten atau Pilotnya, Purwadi Wahyo. Sisanya masih sedang diidentifikasi tim medis dari Rumah Sakit Kaimana.
Pesawat yang memiliki rute Sorong-Kaimana-Nabire-Biak itu terbang dari Bandara Sorong pada pukul 12.40 WIT dan dijadwalkan tiba di Bandara Kaimana sekitar pukul 14.10 WIT. Ketika mendekati landasan Bandara Kaimana, sekitar pukul 14.05 WIT, pesawat yang memuat 19 penumpang dan sembilan krunya itu jatuh ke laut. "Sampai saat ini belum diketahui penyebabnya," kata Kepala Bandara Kaimana, Jaka Karim.
CUNDING LEVI