Ardi, salah seorang warga, mengaku ingin melihat setelah mendengar cerita ada teroris tertangkap. “Makanya saya buru-buru ke sini,” ujar warga Kecamatan Cemani, Sukoharjo, ini kepada Tempo, Sabtu, 14 Mei 2011.
Bekas darah di lokasi penyergapan sudah tidak terlihat. Polisi sudah menyiram darah di jalan, sehingga tidak tampak lagi. Yang tersisa hanyalah bercak darah di tembok lantai dua rumah milik Heru, yang terletak persis di samping lokasi penyergapan.
Beberapa orang yang penasaran lantas mengabadikan gambar bercak darah tersebut dengan kamera telepon seluler. Ada pula yang mendekat dan berusaha memastikan bahwa yang dilihat benar-benar darah.
Pemilik rumah, Heru, mengaku tidak akan mengecat tembok rumahnya yang terkena bercak darah terduga teroris. “Biar masyarakat tidak kecewa,” ujarnya. Dia mengaku melihat saat dua orang terduga teroris tengkurap di jalan setelah ditembak polisi. “Saat tengkurap, mungkin masih ditembak polisi, sehingga darahnya muncrat ke tembok,” ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO