Riset terbaru menunjukkan bahwa penguin dapat memilih dua teknik penggunaan oksigen. Mereka dapat membiarkan otot kekurangan oksigen atau justru memberinya oksigen tambahan untuk menjaga otot tetap bekerja dan membantu mereka melakukan penyelaman yang luar biasa.
"Tampaknya mereka memiliki kelenturan atau variabilitas atas apa yang mereka lakukan ketika menyelam," kata Cassondra Williams, peneliti studi dari University of California, di San Diego. "Ini jauh lebih kompleks daripada apa yang kita pikirkan."
Untuk mengetahui bagaimana penguin dapat menyelam lama hanya dengan satu tarikan napas, para ilmuwan mendesain sebuah alat khusus untuk memonitor level oksigen dalam otot penguin selama mereka menyelam di perairan McMurdo Sound, Antartika. Pengamatan dilakukan terhadap tiga penguin emperor dan 50 penyelaman, dengan kedalaman 7-64 meter dan berlangsung 2,3-11,4 menit.
"Ketika mereka menghentikan sepenuhnya aliran darah ke otot, otot hanya mengandalkan pasokan yang ada, sedangkan oksigen darah dialihkan untuk bagian tubuh lain, seperti otak dan jantung," kata Williams.
Dalam penyelaman lain, para ilmuwan melihat adanya peningkatan setelah penurunan pasokan oksigen awal. Mereka yakin bahwa secara selektif penguin mengirim oksigen ekstra dari darah ke otot sehingga tidak kelelahan. Mereka hanya melakukan hal ini dalam waktu terbatas, sehingga kadar oksigen darah terlalu rendah bagi seluruh tubuh. Pada akhirnya penguin harus kembali muncul ke permukaan air untuk menghirup udara.
Menghentikan suplai oksigen ke otot memaksa mereka mulai menciptakan energi menggunakan respirasi "anaerob", yang dilakukan tanpa oksigen. Hal ini mempunyai sisi buruk, karena otot akan memproduksi asam laktat yang dapat menjadi racun dalam dosis tinggi.
LIVESCIENCE | TJANDRA