Namun, selama empat hari beroperasi, Senin hingga Kamis, Damri mengaku rugi. Kepala unit bus kota Damri Solo, Sutaryadi, mengatakan kerugian tiap hari bisa mencapai Rp 1,7 juta. “Kami rugi karena jumlah perjalanan dan penumpang berkurang,” terangnya kepada wartawan, Jumat, 20 Mei 2011.
Hitungannya, sebelum masuk ke Adi Soemarmo, 15 unit Solo Trans masing-masing bisa melakukan lima kali perjalanan pulang pergi dari Palur ke Kartasura. Sejak ada penambahan rute ke bandara, berkurang menjadi empat perjalanan pulang pergi tiap harinya. “Karena perjalanan dari Terminal Kartasura ke Bandara Adi Soemarmo, ada penambahan jarak sekitar enam kilometer,” ujarnya.
Dari sisi itu, pihaknya mengklaim ada kerugian Rp 405 ribu. Selanjutnya dari sisi penumpang, berkurangnya dua perjalanan, yaitu untuk berangkat dan kembali, membuat jumlah penumpang ikut berkurang.
Dia menghitung dari dua kali perjalanan tiap bus bisa mendapat rata-rata 30 penumpang. Karena 15 bus, berarti menjadi 450 penumpang dikalikan tarif Rp 3 ribu per penumpang. “Ketemu angka Rp 1.350.000,” jelasnya. Sementara penumpang rute bandara rata-rata hanya 40 orang tiap hari untuk 15 bus.
Untuk menutup kerugian, mulai hari ini setiap penumpang yang menuju atau keluar dari Bandara Adi Soemarmo akan dipungut tarif Rp 7 ribu, dari sebelumnya Rp 3 ribu. Dia juga berharap ada subsidi dari pemerintah kota mengingat masuknya Solo Trans ke bandara atas permintaan Pemkot Surakarta.
Kepala Dinas Perhubungan Surakarta, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan tujuan utama Solo Trans masuk bandara adalah untuk memudahkan akses masyarakat menuju dan dari Adi Soemarmo. “Ada desakan kuat dari masyarakat dan maskapai agar ada transportasi publik yang melayani rute bandara dengan murah dan nyaman,” ucapnya.
Oleh karena itu, dipilih Solo Trans untuk memenuhi harapan di atas. Perkara rugi, dia menyebut karena masih di awal, jadi masih wajar. “Perusahaan manapun kalau baru mulai (usaha) juga rugi,” lanjutnya. Pihaknya akan tetap mempertahankan Solo Trans masuk bandara karena bisa mendukung arus perpindahan penumpang.
Dia yakin jika akses bandara mudah, maka lama kelamaan bandara akan semakin ramai. “Damri pun bisa mulai mendapat untung,” katanya. Terkait subsidi, dia menegaskan sudah ada subsidi dalam bentuk lain yang diterima Damri, yaitu bantuan 15 unit bus dan pembangunan shelter penumpang.
UKKY PRIMARTANTYO