TEMPO Interaktif, Seoul - Hyundai Motor berencana menjual 11.000 unit kendaraan model bensin-listrik hibrida pertama, Sonata Hybrid, di Korea Selatan tahun ini. Naikknya harga bahan bakar minyak menjadi salah satu pertimbangan.
Langkah itu diambil setelah Toyota Motor Jepang, produsen Prius Hybrid yang juga semodel dengan Sonata Hybrid, mengalami gangguan produksi akibat gempa bumi dan tsunami, Maret lalu."Saat ini adalah waktu yang tepat untuk peluncuran Sonata Hybrid," kata Ko Tae-bong, seorang analis di IBK Securities seperti dilaporkan Reuters hari ini, Selasa 24 Mei 2011.
Hyundai Motor mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi terlambat terjun di pasar mobil listrik karena tidak fokus pada model kendaraan hemat bahan bakar.
Ia meluncurkan versi hibrida sedan Sonata populer menengah di Korea Selatan awal bulan ini dan di pasar AS pada bulan Januari.
"Kami akan menjual lebih dari 11.000 Sonata Hybrid tahun ini dan 18.000 unit per tahun di Korea Selatan," kata Sean Kim, wakil presiden senior Hyundai.
Pengetatan standar ekonomi lingkungan dan bahan bakar yang ditetapkan pemerintahan di beberapa negara bakal memanaskan persaingan inovasi produksi teknologi mobil listrik. Selain Toyota dan Hyundai, ada juga General Motor.
REUTERS | ERWINDAR