TEMPO Interaktif, Bandung - Maksud Enju mengail ikan lele, malah mayat bayi perempuan yang ia dapat. Begitulah pria paruh baya ini terkaget-kaget di pintu air kali Cibeunying yang sekaligus membuat geger warga di kampungnya di kawasan Jambatan Opat RT 02 RW 08 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Rabu, 25 Mei 2011.
Enju bercerita, sekitar pukul 08.30 pagi tadi dia membunuh waktu dengan mengail ikan lele di tepi kali yang berjarak beberapa meter saja dari rumahnya. Ia melempar kail dan menunggu dari tepi kali di kompleks pemakaman umum Maleer.
"Tiba-tiba saya lihat di tengah sungai ada sosok seperti boneka atau bayi mengambang telungkup," kata Enju saat ditemui di lokasi kejadian.
Penasaran, Enju pun menarik tali pancing dan melemparkannya lagi ke arah sosok mirip bayi itu. "Mata kail kena bagian pahanya," kata Enju.
Meski terasa agak berat, Enju menarik lagi tali pancing hingga sosok itu mendekat. "Ternyata itu mayat bayi beneran, bagian pahanya yang kena mata kail mengeluarkan darah," katanya.
Enju lalu mengangkat jasad si bayi dan meletakannya di atas dedaunan. "Terus saya memberi tahu Pak RW dan para tetangga," ujarnya.
Temuan Encu kontan menggemparkan seisi kampung. Saat Tempo tiba di lokasi penemuan, seratusan warga dan anggota Kepolisian Sektor Lengkong Kota memenuhi sekitar bayi itu ditemukan di makam Maleer.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Lengkong Ajun Komisaris L. Sihotang menduga jasad si bayi perempuan ini dihanyutkan arus Cibeunying dari arah utara. "Sepertinya baru dilahirkan semalam," katanya. Polisi segera mengevakuasi jasad malang ini ke instalasi jenazah Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
ERICK P. HARDI