Iklan
TEMPO Interaktif, Purwokerto - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dinilai sebagai kampus termahal di Jawa Tengah. Untuk mahasiswa baru Fakultas Kedokteran, setiap mahasiswa dikenakan biaya operasional pendidikan sebesar Rp 75-200 juta.
“Unsoed bukan kampus rakyat lagi. Unsoed sudah menjelma menjadi kampus termahal di Jawa Tengah,” kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unsoed, Muharam Nurdiyan, Kamis 26 Mei 2011.
Muharam Nurdiyan bersama puluhan mahasiswa lainnya menggelar aksi di depan Gedung Rektorat Unsoed. Selain berorasi, mereka juga membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap komersialisasi pendidikan.
Muharam mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan BEM Unsoed terhadap peraturan penarikan biaya kuliah bagi mahasiswa baru Unsoed, ternyata biaya pendidikan bagi mahasiswa baru Unsoed kelewat mahal. Ia mencontohkan, Unsoed menetapkan biaya fasilitas pendidikan untuk mahasiswa kedokteran mulai Rp 75-200 juta.
Selain itu, setiap semester mahasiswa masih dikenai biaya pendidikan sebesar Rp 1.750.000, sementara di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, sumbangan peningkatan mutu akademik paling kecil ditetapkan sebesar Rp 10 juta dengan tambahan tiap semester mencapai Rp 2.300.000.
Contoh tersebut, kata dia, menunjukkan Unsoed lebih mahal dibandingkan dengan UGM dengan kualitas pendidikan yang lebih baik. Selain itu, jika dibandingkan dengan kampus lain di Jawa Tengah, Unsoed juga dinilai masih paling mahal.
Selain mahal, kata Muharam, seluruh biaya pendidikan tersebut juga wajib dilunasi oleh mahasiswa baru pada semester pertama. Padahal, sebelumnya mahasiswa baru bisa melunasinya selama dua semester atau lebih. “Ini memaksa orang tua mahasiswa untuk mencari uang dalam jumlah besar hanya dalam waktu singkat. Tentu berat bagi keluarga miskin,” ujarnya.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Unsoed, Nurul Anwar, mengatakan tidak semua orang tua mahasiswa dikenakan biaya pendidikan yang sama. “Ada level yang sudah dibuat disesuaikan dengan kemampuan orang tua mahasiswa,” katanya.
Bahkan, kata dia sebanyak 20 persen mahasiswa baru tidak perlu membayar sepeser pun biaya pendidikan alias gratis. Sementara level berikutnya, yakni level murah hanya mengharuskan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran membayar sebesar Rp 75 juta. Setelah level murah, ada level mahal dan sangat mahal. “Untuk level sangat mahal, mereka harus membayar Rp 200 juta," ujar Nurul Anwar.
Nurul Anwar membantah tudingan Unsoed sebagai perguruan tertinggi termahal. Menurutnya, biaya pendidikan UGM terbilang murah untuk mahasiswa baru, namun di setiap semester mahasiswa tersebut masih dikenai biaya tambahan, sedangkan di Unsoed tidak ada biaya tambahan.
Nurul menambahkan biaya mahal di sejumlah fakultas masih wajar sebab ada beberapa fakultas yang memang membutuhkan biaya tinggi dalam kegiatan belajar mengajar.
ARIS ANDRIANTO
Iklan
