TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Kemacetan di sekitar Jalan Malioboro terutama di saat libur memang menjadi pekerjaan rumah yang berat. Karena itu, Pemerintah Kota Yogyakarta akan membangun sebuah jembatan Kleringan yang bisa memecah arus yang memasuki kawasan Jalan Maliboro dari arah utara melalui atas rel kereta api. Sedangkan arus dari Pasar Kembang ke Kota Baru melalui bawah rel kereta api.
“Awal Juni ini akan dimulai pembangunannya tetapi masih menunggu surat perintah mulai kerja. Jembatan itu salah satu cara untuk mengatasi kemacetan di sekitar jalan Malioboro,” kata Toto Suroto, Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta, Kamis 2 Juni 2011.
Pengerjaan jembatan tersebut diprediksi memakan waktu selama lima bulan dari awal pengerjaan atau sekitar bulan November sudah selesai. Pemasangan rangka jembatan tidak terlalu lama karena bahan material sudah ada dan hanya tinggal merangkai.
”Seminggu sekali kami akan melakukan evaluasi, biar pengerjaan optimal dan untuk mengontrol volume pekerjaan dan spesifikasi yang sudah ditentukan, supaya kualitas tidak melenceng dari bestek,” kata dia.
Edy Muhammad, Kepala Bagian Pengendalian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, mengatakan pemenang tender pembangunan jembatan sepanjang 80 meter dengan tinggi 12 meter itu adalah kontraktor dari Pati, Jawa Tengah. Diharapkan kontraktor optimal dan bisa lebih responsif.
“Kontraktor sudah memenuhi syarat administrasi, seleksi teknis, evaluasi biaya dan koreksi aritmatik terendah. Ada 13 kontraktor yang ikut tender yang disetujui pada akhir Mei lalu,” kata dia.
MUH SYAIFULLAH