TEMPO Interaktif, Belitong - PT Pelindo II meresmikan terminal untuk penumpang di Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitong, yang terinspirasi dari novel karya Andrea Hirata, Laskar Pelangi.
Terminal yang diberi nama 'Terminal Laskar Pelangi' tersebut digarap oleh Pelindo sejak bulan September 2010. "Dan menelan biaya investasi sekitar Rp 1,7 miliar," ujar General Manager PT Pelindo II Cabang Tanjung Pandan, Mohammad Iqbal, Sabtu, 11 Juni 2011.
Iqbal menuturkan bahwa kondisi terminal penumpang tersebut sebelumnya sangat memprihatinkan. Kapasitas maksimalnya hanya mampu untuk menampung seratus penumpang sekali kapal datang. Padahal, daerah Belitong saat ini tengah berkembang dan menjadi incaran pariwisata, baik lokal maupun turis mancanegara.
Hal tersebut terbukti dari angka statistik arus penumpang melalui pelabuhan yang pada tahun 2008 masih berada di angka 80 ribu per tahun, melonjak dan menyentuh angka seratus ribu di tahun-tahun berikutnya. "Tahun 2010 capai 114 ribu dan tahun ini diprediksi bisa sampai 150 ribu," kata dia.
Diakui oleh Iqbal, saat ini Pelabuhan Tanjung Pandan memang merugi. Tahun lalu tercatat kerugian hampir sebesar Rp 1,7 miliar. "Tapi, bukan berarti kita berhenti berinvestasi," tegasnya. Investasi diperlukan untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh pelabuhan sehingga kondisi keuangan ke depannya juga dapat menunjukkan perkembangan yang positif.
Agar terminal dapat berfungsi optimal, Pelindo rencananya juga akan membuka jalur pelayaran langsung Jakarta-Tanjung Pandan yang dapat ditempuh selama 16 jam melalui perjalanan laut. "Selama ini kan terminal penumpang hanya untuk jalur Bangka-Tanjung Pandang," kata dia.
Selain perbaikan terminal penumpang, Pelindo II juga memiliki cetak biru untuk terus mengembangkan Pelabuhan Tanjung Pandan. Tahun ini, misalnya, Pelindo II juga akan mengeluarkan investasi sebesar Rp 2,8 miliar untuk memperbaiki Dermaga Roro di pelabuhan tersebut.
Andrea Hirata, penulis novel Laskar Pelangi, pun menanggapi positif peresmian terminal yang menggunakan judul bukunya tersebut. "Saya harap ini bisa memicu sektor pariwisata Belitong ke depannya," ujarnya.
Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino mengatakan pengembangan Pelabuhan Tanjung Pandan merupakan salah satu tugas Pelindo sebagai Badan Usaha Milik Negara untuk menunjang dan mendukung pemerintah daerah setempat. "Meskipun kita merugi, harus tetap support. Pengembangan ini nantinya juga akan memancing investasi masuk kembali," ujarnya.
Dia mencontohkan Pelabuhan di Bengkulu, Pulau Baai, yang sebelumnya merugi dan termasuk pelabuhan rapor merah, tetapi sekarang telah menunjukkan perbaikan setelah dikembangkan. "Hal seperti inilah yang kita harapkan dapat terjadi di Tanjung Pandan dalam waktu mendatang," tegasnya.
GUSTIDHA BUDIARTIE