TEMPO Interaktif, Kediri - Kunjungan kerja Bupati Kediri Haryanti ke sebuah desa di lereng Gunung Wilis, Kamis, 16 Juni 2011, diwarnai kejadian lucu. Sebagian besar penduduk memanggilnya dengan nama Nurlaila, perempuan yang menjadi madu suaminya, Sutrisno, Mantan Bupati Kediri.
Peristiwa terjadi ketika Haryanti mendatangi acara peresmian pembangunan saluran air bersih di Dusun Blimbing, Desa Karanganyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Warga yang sudah menunggu kedatangan sang bupati langsung merangsek saat mobil Land Cruiser yang ditumpangi Haryanti tiba di desa terpencil itu. "Ini tho, Bu Nurlaila," kata Ropiah, 65 tahun, penjual gorengan sambil memandang sosok Haryanti yang turun dari mobil.
Beberapa perempuan di dekat Ropiah turut menyahut dan membenarkan bahwa perempuan yang dilihatnya adalah Nurlaila, istri kedua mantan Bupati Kediri Sutrisno. Tampaknya mereka belum bisa membedakan antara Nurlaila dan Haryanti yang sama-sama istri Sutrisno.
Jarmin, 70 tahun, tokoh masyarakat setempat mengatakan sejak lahir hingga sekarang baru kali ini ada pejabat yang mengunjungi desanya. Bahkan, kepala kecamatan setempat tak pernah menginjakkan kaki di desa itu. "Wajar kalau warga tak kenal bupati," ujarnya.
Menurut Jarmin, saat kampanye pemilihan bupati tahun 2010 lalu, tak ada tim sukses maupun petugas KPU yang melakukan sosialisasi di desa tersebut. Warga justru tertarik membicarakan dua istri mantan Bupati Sutrisno yang saat itu sama-sama mencalonkan diri.
Haryanti yang merasa tidak dikenali warganya langsung ngeloyor menuju lokasi acara peresmian. Tak ada tegur sapa yang dilakukannya kepada warga yang mengerumuninya di pinggir mobil. Kedatangan Haryanti adalah dalam rangka menyaksikan peresmian saluran air yang dibangun anggota Kodim 0809 Kediri dan PT Gudang Garam. Seluruh infrastruktur dibiayai perusahaan rokok itu dengan tenaga pelaksana TNI dan warga.
Dengan adanya saluran air tersebut, warga di kawasan tersembunyi lereng Gunung Wilis akhirnya bisa mendapatkan pasokan air bersih. "Pada musim kemarau sumber air di sini mati," ujar Yuli Rosyadi, Humas Gudang Garam.
HARI TRI WASONO