TEMPO Interaktif, Cilegon -Antrean panjang kembali terjadi di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. Antrean truk ini mencapai ribuan. Saking panjangnya, antrean mencapai 12 kilometer. Antrean terjadi karena minimnya jumalah kapal roll on - roll off (ro-ro) yang beroperasi melayani penyeberangan.
Selain kurangnya kapal, antrean juga terjadi akibat banyaknya kendaraan truk yang rata-rata memiliki ukuran di atas 10 meter.
Dari pantauan Tempo, hari ini, lima lahan parkir dikawasan Pelabuhan Merak sudah tidak lagi dapat menampung ribuan truk yang akan menyeberang. Akibatnya, para sopir memanfaatkan Jalan Cikuasa Atas, Kota Cilegon dan Jalan Tol Tangerang – Merak sebagai kantung parkir. Antrean truk memanjang dari luar pelabuhan hingga jalan tol Tangerang - Merak KM 95.00, Kota Cilegon.
Saat ini, dari 33 kapal yang ada di pelabuhan Merak, terdapat sekitar 10 kapal yang sedang melakukan docking (perawatan rutin). Namun dari jumlah itu, dua kapal diantaranya mengalami kerusakan. "Saat ini hanya 20–22 kapal kapal yang dioperasikan untuk mengangkut truk yang akan melakukan penyeberangan," kata Manager Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Zailis Anas, Jum’at, 17 Juni 2011.
Menurut Zailis, dengan kondisi yang ada, dalam sehari PT ASDP hanya mampu melayani sekitar 64 sampai 66 trip dari 72 trip yang ditargetkan.
Sementara itu, Fakhrudin, 37 tahun, salah satu pengemudi truk dari Jakarta menuju Lampung mengatakan, kemacetan panjang ini membuat dirinya baru bisa menyeberang dua hari mendatang.
Sejak akhir 2010 hingga Juni 2011 ini antrean truk masih terus terjadi di Pelabuhan Merak. Anteran ini disebabkan beberapa faktor diantaranya cuaca buruk di Perairan Selat Sunda, peningkatan jumlah penumpang, dan minimnya jumlah armada kapal yang beroperasi.
WASI’UL ULUM