TEMPO Interaktif, Jakarta - Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal Pramono Edhie Wibowo dikabarkan akan menggantikan posisi Jenderal George Toisutta sebagai Kepala Staf TNI Angkatan darat (KSAD).
Terpilihnya adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu sudah diprediksi sebelumnya. Sejumlah kalangan juga mengkhawatirkan naiknya Pramono Edhie sebagai KSAD itu untuk kepentingan "mengamankan" suara Partai Demokrat dalam Pemilihan Umum 2014.
Namun, tudingan itu secara tegas dibantah oleh Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Informasi, Heru Lelono. "SBY tidak akan melakukan itu," ujarnya saat dihubungi via telepon, Rabu 29 Juni 2011. Dia beralasan, Yudhoyono sendiri yang dulu memimpin reformasi Tentara Nasional Indonesia, memastikan tentara profesional dan tak berpolitik.
"Kalau itu terjadi, sama dengan SBY menjilat ludah sendiri. Kalau SBY lakukan itu, saya akan demo dia," ucapnya. Ia juga meminta politikus Demokrat tak bermimpi suara partai penguasa tersebut bakal "aman" jika Edhie menjadi KSAD atau nantinya menduduki kursi Panglima TNI.
Ia menilai kontroversi terjadi hanya karena Edhie kebetulan adik istri SBY, Kristiani Yudhoyono (Ani SBY). "Pada waktu Mas Edhie masuk Akabri, apakah dia membayangkan punya kakak ipar Presiden? Dia melewati karier dari bawah, di tengah jalan, iparnya jadi Presiden. Malah kita orang-orang sipil yang mempolitisasi tentara. Padahal, KSAD ini jabatan operasional," tuturnya.
Pejabat KSAD berikutnya, kata Heru, tentu harus memiliki kemampuan dan pengalaman yang lengkap. Dan Edhie Wibowo dinilainya memenuhi syarat-syarat tersebut.
Sebelumnya, tiga nama pengganti Toisutta telah disodorkan ke Presiden SBY. Selain Edhie, dua nama lagi yakni Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal Budiman dan Komandan Ko Diklat Angkatan Darat Letnan Jenderal Marciano Norman. Namun, menurut sumber Tempo di Mabes TNI, dari tiga nama tersebut Yudhoyono akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Edhie.
Sinyal terpilihnya Edhie juga dikuatkan oleh Toisutta seusai serah terima jabatan Panglima Kodam II Sriwijaya di Palembang, Selasa, 28 Juni 2011 kemarin. Kata dia, calon penggantinya nanti adalah jenderal yang selalu ikut ke mana pun dia berkunjung. Saat itu, Edhie terlihat menyertainya dalam lawatan tersebut.
BUNGA MANGGIASIH